Disebutkan, petuhas lapas sebenarnya juga sempat melakukan upaya pemadaman dengan alat pemadam api ringan (Apar).
Namun, hal itu tidaklah cukup mengingat besarnya kobaran api yang terus menjalar.
"Tetapi tidak cukup, karena sudah sangat besar. Maka dengan demikian, kita tidak bisa berhasil menyelamatkan semua kamar," ujar Yasonna.
Kini, semua korban selamat atau meninggal telah dievakuasi.
Sedikitnya, ada 73 orang mengalami luka ringan dan 8 harus dirawat intensif karena luka bakar yang berat.
Sedangkan untuk tempat kejadian perkara (TKP) kini tengah dalam pendinginan dan penyidikan tim forensik.
Baca juga: Cerita Napi Selamat dari Kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang, Jerit Tangis hingga Injak Teman Sendiri
Simak videonya mulai menit ke 3.50:
Cerita Napi yang Selamat
Kebakaran maut terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang, Banten, pada Rabu (8/9/2021) dini hari.
Insiden memilukan di Lapas blok C tersebut sedikitnya telah menewaskan 41 napi yang terbakar hidup-hidup di dalam sel yang terkunci.
Selain korban tewas, 8 napi dikabarkan mengalami luka berat, dan 73 di antaranya menjalani perawatan karena luka ringan.
Kejadian mencekam tersebut dirasakan narapidana kasus narkoba, Ujang Supriatna.
Dikutip TribunWow.com dari TribunJakarta.com, Ujang merupakan korban selamat dalam kebakaran maut tersebut.
Setelah Ujang dievakuasi, keluarga akhirnya berhasil menghubunginya dan memastikan kondisinya setelah tragedi yang diduga terjadi pada pukul 01.45 - 03.00 WIB tersebut.
Banyaknya korban tewas diduga karena kurungan penjara dalam kondisi terkunci.