Rohman menyebut selama 10 jam kliennya ditanya 20 pertanyaan oleh petugas.
Ia menegaskan kliennya akan kooperatif memenuhi panggilan petugas agar kasus kematian tragis Tuti dan Amalia segera terungkap.
"Ya kalau memang kita diperlukan lagi pihak penyidik kita akan hadir lagi kalo memang masih diperlukan, tapi sejauh ini kita sudah 7 kali BAP dan beberapa kali diulang isinya tetap sama tidak ada yang berubah hanya penegasan-penegasan saja dari yang disampaikan diawal oleh klien kami," tutupnya.
Diduga Pembunuhan Berencana
Kriminolog Universitas Padjajaran, Yesmil Anwar menduga pembunuhan ini masuk dalam kategori pembunuhan berencana.
Karena itu menurut dia penting untuk segera ditelusuri motif pembunuhan itu.
Menurut dia, biasanya motif pembunuhan berencana terkait dengan asmara, kekuasaan atau harta.
"Ketiga motif tadi selalu menjadi latarbelakang dari orang melakukan tindak kejahatan," terang Yesmil, dikutip dari TribunJabar.id, Minggu (5/9/2021).
"Dengan demikian maka pihak kepolisian harus menelusuri kemungkinan dari ketiga motif tersebut."
Namun dua dari tiga motif yang disebut Yesmil itu sudah dibantah polisi.
Baca juga: Terungkap Sosok Pemilik Sepatu Putih di TKP Tewasnya Ibu-Anak di Subang, Ini Kata Kuasa Hukum Yosef
Sebelumnya, Kapolres Subang AKBP Sumarni menyebut pembunuhan ibu dan anak ini tak berkaitan dengan perampokan atau pencurian dengan kekerasan.
"Kalau pencurian memang tidak ada barang berharga yang, sudah dicek ya tadi sama tim tidak ada yang hilang hanya berantakan saja," terang Sumarni.
Selain itu, uang senilai Rp 30 juta di dalam rumah korban pun tak dibawa kabur pelaku.
Sumarni juga membantah jika pembunuhan ini berkaitan dengan asmara.
Pasalnnya, meski jasad Amalia ditemukan tanpa busana, tak ditemukan tanda-tanda bekas pemerkosaan di tubuh wanita 23 tahun itu.