TRIBUNWOW.COM - Aparat tampaknya akan menghadapi masalah baru setelah penyerangan Posramil Kisor Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat, belum lama ini.
Sebab, sejumlah masyarakat di empat kampung yang berada di Distrik Aifat Selatan justru mengungsi ke hutan.
Diketahui, jajaran TNI dan Polri khususnya Kodam XVIII/Kasuari dan Polda Papua Barat yang langsung mengirimkan personel ke wilayah tersebut setelah insiden di Kamis (2/9/2021) malam.
Baca juga: Detik-detik KKB Bunuh 4 Anggota TNI, Korban Selamat Cari Pertolongan Gedor Rumah Perawat
Kaburnya warga tersebut diduga lantaran takut dengan kehadiran aparat di daerah tersebut.
Melihat hal tersebut, Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Yan Cristian Warinussy angkat bicara.
Ia mengatakan, pihaknya belum ke tempat kejadian perkara (TKP).
Namun ,informasi tersebut diperoleh dari LP3BH di Aifat Selatan.
"Saat ini masyarakat dari 4 Kampung, sudah banyak yang mengungsi ke hutan," ungkap Warinussy, dikutip TribunWow.com dari TribunPapuaBarat.com, Minggu (5/8/2021).
Dari informasi yang diperoleh, masyarakat lari ke hutan karena takut kehadiran aparat yang membawa senjata lengkap.
Untuk itu, mereka diimbau agar mau kembali ke kampung.
Baca juga: Lihat Tempat Tidur 4 Prajurit TNI yang Tewas oleh KKB, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa Menangis
Baca juga: Pratu Sul Sempat Telepon Ayah dan Bicara dengan Nada Manja sebelum Gugur Melawan KKB
Hal itu semata-mata agar pencarian para pelaku penyerangan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang bersembunyi di hutan, tidak terhambat.
"Gubernur Papua Barat juga mengimbau agar masyarakat Maybrat kembali ke kampung dan rumahnya masing-masing," tuturnya.
Dia berharap agar langkah gubernur tersebut segera ditindaklanjuti Bupati Maybrat, Distrik, dan Kepala Kampung.
"Harusnya bupati dan distrik juga meminta warganya kembali ke kampung dan memberikan jaminan agar tidak diganggu oleh siapapun termasuk Tentara dan Polisi," imbuhnya.
Sehingga, yang ada di hutan diharapkan hanyalah TNI-Polri.