Dalam kesempatan yang sama, AHY mengungkapkan rasa kecewanya karena sering dianggap berseberangan dengan pemerintah terkait kepentingan bangsa.
Dalam pidato panjangnya, AHY mengkritisi nyaris seluruh aspek yang terkait kenegaraan.
Tak hanya dari segi kebijakan pemerintah saat ini, AHY bahkan menyinggung soal cita-cita bangsa ke depan.
Putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu dengan lantang menyatakan bahwa sikap kritis Partai Demokrat semata-mata ingin pemerintahan saat ini sukses.
"Segenting apa pun keadaan, tata kelola pemerintahan yang akuntabel serta mekanisme checks and balances harus tetap dijalankan," kata AHY dikutip TribunWow.com dari YouTube Agus Yudhoyono, Selasa (24/8/2021).
"Bagi kami sikap dan posisi kritis seperti itu adalah sesuatu yang fundamental, alasan kami sederhana dan hanya satu, yaitu Partai Demokrat ingin pemerintah sukses."
"Karena jika pemerintah sukses maka negara dan rakyat kita akan selamat" ucap AHY.
Baca juga: Demokrat Ungkap Kondisi Terbaru Istri AHY, Annisa Pohan yang Positif Covid-19: Mohon Doa
Namun, AHY seolah merasa kecewa karena niat baik seperti itu sering kali disalahartikan.
Ia merasa tak jarang Partai Demokrat dianggap sebagai pengganggu saat berseberangan paham dengan pemerintah.
"Sayangnya niat baik seperti itu sering kali disalah artikan," tutur AHY.
"Pandangan dan masukan kritis dianggap sebagai bentuk serangan atau gangguan atau kepentingan politik tertentu." lanjutnya.
Tak sampai di situ, AHY juga mengaku mengalami hal yang lebih menyakitkan.
Pasalnya, ia merasakan bahwa masukan dan pandangan yang berbeda dianggap sebagai bentuk perlawanan, bahkan dianggap tidak 'Merah Putih'.
"Lebih menyakitkan, jika setiap masukan dan pandangan yang berbeda dianggap sebagai bentuk perlawanan, tidak merah putih," ujar AHY.
"Menurut kami, yang 'tidak Merah Putih' adalah mereka yang hanya berdiam diri ketika tahu ada yang keliru di negeri ini atau mereka yang hanya berdiam diri menunggu pemimpinnya berbuat salah dan negaranya gagal," tegasnya. (TribunWow.com/Rilo)