Akhirnya, tiga orang pria tersebut mendapat tiket pulang di PO Sahaalah.
"Sebelum naik ke bus Sahaalah, dia ditanya Mbak Yus agen PO Haryanto dari mana. Memang nyata-nyata dia (pria asal Bandung) menjenguk teman yang dirawat di RSK Tayu," ujar dia.
Mendengar pengakuan itu, kehebohan terjadi di antara orang-orang di Terminal Tayu.
Ketiga orang tersebut pun sempat menghindari pertanyaan seputar kejadian yang mereka alami.
Mereka berpindah ke minimarket di dekat terminal, mungkin karena lelah dihujani pertanyaan.
Wawan yakin, apa yang dialami tiga orang asal Bandung tersebut nyata, tidak dibuat-buat.
Sebab, kejadian serupa sudah beberapa kali terjadi di rumah sakit yang berdiri sejak zaman kolonial Belanda itu.
"Bukan hoaks. sebab ada foto-foto dia ambil foto di RSK Tayu. Kalau foto RSK Tayu yang di TikTok itu memang foto lama, beda sama foto yang ditunjukkan pada kami," ujar dia.
Kata Agen Tiket Bus PO
Keberadaan foto bukti tersebut dibenarkan Agen Tiket Bus PO Garuda Mas, Iwan.
Dia mengaku sempat melihat swafoto pria asal Bandung itu saat berada di dalam RSK Tayu.
"Saya sempat tidak percaya, terus HP-nya saya pinjam. Saya cek langsung kameranya bukan melalui galeri. Tapi lewat aplikasi kamera. Ada foto selfie dia di dalam (RSK Tayu). Ada juga keterangan tanggal dan lokasi fotonya (metadata)," kata dia.
Iwan mengatakan, setidaknya terdapat empat angle berbeda dalam foto yang tersimpan di ponsel pria asal Bandung.
"Ada empat foto selfie, di depan satpam RSK Tayu, di perempatan bangsal arah ruang operasi, dan di sebuah ruangan. Tapi rumputnya bagus semua, ada orang-orang di belakang dia," papar Iwan.
Namun, lanjut dia, tidak ada foto pria tersebut bersama temannya yang ia sebut sedang dirawat di RSK.
"Mereka bertiga mengaku tidur di Ruang Manggis, bareng sama penjenguk lain," kata dia.
Pria asal Bandung itu, lanjut Iwan, sudah tiga tahun tidak berjumpa dengan teman yang dia jenguk.
"Mendengar teman lamanya sakit, tiga orang itu langsung pergi Pati dan membesuk di RSK Tayu," ucap dia.
Menurut keterangan yang dia dapatkan, teman orang Bandung itu bekerja di Pabrik Gula (PG) Pakis.
"Dia juga bilang, katanya ketemu dokter bule-bule di RSK Tayu. Sedangkan nomor teman yang dia jenguk, selepas dari RSK sudah tidak aktif lagi," kata dia.
Iwan menambahkan, layaknya RS aktif, setiap keluar-masuk rumah sakit ketika pria asal Bandung ini selalu diminta menunjukkan kartu besuk oleh Satpam.
"Ini aneh. Di situ kan sudah tidak ada Satpam yang jaga," ujar dia.
Iwan mengatakan, ketiga pria asal Bandung itu mengaku mulai menginap di RSK Tayu pada 1 Suro atau 10 Agustus lalu.
"Satu suro dia menginap. Lalu ke terminal tanggal 14, Sabtu lalu. Dalam data buku loket tujuan, mereka naik bus ke Cicaheum," tandas dia.
Terpisah, pemilik warung di depan RSK Tayu, Ida, mengatakan bahwa ketiga pria asal Bandung itu tidak pernah jajan di tempatnya.
"Saya tidak lihat. Harusnya kalau ada sesuatu di RSK, saya pasti tahu. Kan warung saya di depan persis. Saya tidak pernah interaksi dengan mereka. Katanya langsung ke Terminal. Saya juga baru tahu waktu ada video viral," ungkap Ida.
Perempuan asal Desa Ngagel, Kecamatan Dukuhseti itu mengaku tidak pernah buka sampai malam. Sebab dia takut dengan keangkeran RSK Tayu.
"Dulu pernah sampai jam 10 malam, tapi saya lihat kejadian aneh. Dari arah parkir ambulans saya lihat ada lampu menyala. Sejak saat itu saya tidak berani jualan sampai malam. Paling jam lima sore sudah tutup," kata dia. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Video Viral Warga Bandung Mengaku Jenguk Teman di RSK Tayu yang Mangkrak Sejak Lama