Robert Alberts menjelaskan jika komposisi tim selalu berubah setiap musimnya, maka itu akan merugikan klub itu sendiri.
Hal itu Robert lakukan karena ia tidak ingin hanya sukses meraih hasil maksimal dalam jangka satu musim saja melainkan hingga gelaran Liga 1 musim-musim berikutnya.
“Saya membangun tim bukan untuk meraih sukses dalam satu kesempatan saja, tapi bisa terus berkelanjutan dan itu sudah direncanakan. Tentunya kami harus menjaga tim yang bagus ini selama mungkin karena jika terus melakukan perubahan di setiap musim itu tidak bagus,” jelasnya.
Tak hanya itu, bahkan Robert Alberts berani memilih 7 pemain U-20 di empat sektor Persib Bandung yaitu belakang, sayap, tengah dan depan.
Di sektor belakang, Robert Alberts memilih Kakang Rudianto (19 tahun) dan Mario Jardel (20 tahun) sebagai regenerasi dari Victor Igbonefo dan Achmad Jufriyanto.
Selain Mario Jardel dan Kakang, Persib Bandung juga masih menyimpan sosok bek muda potensial lainnya yaitu Indra Mustafa (22 tahun).
Di sektor sayap, Robert Alberts telah mempersiapkan satu nama sebagai suksesor Supardi Nasir, yaitu Bayu Fiqri.
Bayu akan bersaing dengan kompatriotnya di posisi yang sama Henhen Herdiana (25 tahun).
Sementara di lini tengah, pelatih berusia 66 tahun itu memilih Beckham Putra, Saiful dan Ardi Maulana untuk menjadi suksesor Dedi Kusnandar dan Abdul Aziz.
Sedangkan di lini depan, Robert memasang Ravil Shandyka untuk banyak menimba ilmu dari para goalgetter seniornya seperti Wander Luiz dan Geoffrey Castillion.
Baca juga: Profil Wonderkid Persib Bandung Pelapis Wander Luiz dan Geoffrey Castillion, Jebolan Diklat Persib
Tipikal Pemain yang Diinginkan Robert Alberts
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, mengungkapkan satu tipikal pemain yang ia inginkan ada di skuad Maung Bandung untuk Liga 1 2021.
Robert mengatakan ia optimis Persib Bandung dapat meraih hasil maksimal karena banyak anak asuhnya yang mempunyai karakter sebagai pemenang.
Pelatih asal Belanda tersebut menegaskan salah satu kunci kesuksesan tim adalah para pemainnya harus memiliki tipikal sebagai seorang pemenang.
Menurutnya, mental pemenang jika ditanamkan pada diri para pemain akan membuatnya selalu siap bertanding walau waktu persiapan begitu terbatas.