Terkini Daerah

Kronologi Pria Meninggal di Rumah Dukun Pijat di Semarang, Belum Dipegang Sudah Guling-guling

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nelayan Semarang, Djumali (61) warga Tawang Rajekwesi, Tawangmas, Semarang Barat, meninggal dunia di tukang pijat RT 3 RW 1 Kelurahan Tambakrejo, Semarang Barat, Kamis (12/8/2021).

TRIBUNWOW.COM - Warga Kelurahan Tambakrejo, Semarang Barat, Semarang, Jawa Tengah, dihebohkan dengan kasus meninggalnya pasien dukun pijat.

Pasien bernama Djumali (61) asal Tawang Rajekwesi, Tawangmas, Semarang Barat itu meninggal setelah guling-guling kesakitan, Kamis (12/8/2021) sekira pukul 10.00 WIB.

Dukun pijat bernama Wahid mengaku belum sempat memegang korban, dan baru menanyakan nama pasiennya itu.

Baca juga: Identitas Mayat Wanita yang Terbungkus Kardus di Cakung Terungkap, Sudah Hilang Kabar selama 3 Hari

Akan tetapi, korban justru kesakitan hingga guling-guling.

Djumali diketahui sehari-hari berprofesi sebagai nelayan.

Korban meregang nyawa di rumah Wahid ketika hendak melakukan pijat lantaran mengeluhkan sakit di bagian perut.

Kejadian tersebut sempat membuat tukang pijat Wahid kelabakan lantaran tak mengira mendapat pasien sudah dalam kondisi parah.

"Korban sampai rumah langsung mengeluhkan sakit perut dan langsung terguling-guling di dalam rumah. Saya tanya namanya juga belum sempat," ujar tukang pijat wahid.

Ia mengaku, tak mengenal korban sebelummya. Bahkan, ia kaget kedatangan korban dalam kondisi sakit.

Korban sempat berkata tak kuat sembari memegang perutnya sembari terguling-guling.

Sebagai tukang pijat, ia reflek memegang perut korban dan menduga korban mengidap liver.

"Saya tanya ke korban, kok bisa sampai rumah saya? Katanya kenal dari tetangga saya namanya Imam," terangnya.

Baca juga: Tinggal Serumah, Ibu di Kediri Ngaku Tak Dengar saat Anaknya Bunuh Istri, Warga Ungkap Kejanggalan

Ia melanjutkan, lantas mendatangi tetangganya tersebut untuk memastikan asal korban.

Ia membawa tetangganya tersebut ke rumahmya.

Ternyata korban berasal dari Tawangmas dan bekerja sebagai petani tambak dan nelayan.

"Di perjalanan pulang ke rumah, saya kebetulan bertemu dengan anak perempuan korban yang ketika itu sedang mencari-cari keberadaan bapaknya," terangnya.

Mereka bertiga lantas menghampiri korban. Kondisi korban ketika itu masih hidup dengan keadaan sakaratul maut.

"Kami datang korban masih hidup. Pas anaknya datang korban sudah sakaratul maut dan tak lama kemudian korban meninggal dunia," terangnya.

Baca juga: Drama Suami Bunuh Istri di Kediri, Pura-pura Nangis Histeris Sebut Korban Akhiri Hidup, Ini Motifnya

Sementara itu, Ketua RT 3 RW 1, Nur Kholis menjelaskan, wahid merupakan dukun pijat di wilayahnya.

Namun korban baru kali pertama mendatangi tempat praktik tersebut.

Ia melanjutkan, korban mendatangi dukun pijat itu sendirian mengendarai motor Jupiter Z pelat H6069IY.

"Korban datang sendirian dalam kondisi sakit mengendarai motor tersebut," terangnya.

Ia menuturkan, selepas korban dinyatakan meninggal, pihaknya melaporkan kejadian itu ke Polsek Semarang Barat dan Puskesmas Lebdosari.

Pihak kepolisian dan tim medis sudah memeriksa kondisi korban, hasilnya tak ada tanda kekerasan dan tes swab negatif Covid-19.

"Keluarga menerima musibah tersebut dan jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan," tandasnya. (TribunJateng/Iwan Arifianto)

Berita terkait Peristiwa di Semarang Lainnya

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Nelayan Semarang Meninggal di Dukun Pijat : Saya Belum Pegang Udah Terguling-guling