TRIBUNWOW.COM - Pasien Covid-19 perlu mengonsumsi makanan-makanan bergizi untuk membantu pemulihan.
Pakar yang merupakan pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Mataram, Dr. dr. Lina Nurbaiti, M. Kes memberikan panduan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.
Karena, berbeda dengan pasien yang menjalani isolasi terpusat, pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri perlu memperhatikan pola makannya sendiri.
Sehingga asupan gizi pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri tidak terpantau.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Mual-mual secara Alami, Bisa Dicoba jika Alami Gejala Covid-19 saat Isolasi Mandiri
"Melalui terapi gizi yang tepat ini akan membantu meningkatkan sistem imun, antiinflamasi, dan antioksidan di dalam tubuh," jelasnya dala diskusi virtual yang tayang di YouTube KAGAMA Chanel, Selasa (10/8/2021).
Dia juga menjelaskan pada pasien Covid-19 terjadi peningkatan kebutuhan energi dan protein, karena terjadi gangguan metabolisme atau karena demam dan peningkatan aktivitas otot pernapasan karena sesak.
Peningkatan kebutuhan protein tetapi masih dalam batas normal yaitu sekitar 1,2 hingga 2 gram per kilogram berat badan per hari.
Dianjurkan juga memberikan asupan protein dari sumber protein hewani seperti telur, susu, dan daging.
Kecuali bai pasien dengan komorbid gagal ginjal atau pada pasien dengan usia lansia.
Kebutuhan nutrisi yang juga dibutuhkan adalah vitamin C, D, dan zinc, tetapi pasien juga dianjurkan untuk tidak kekurangan nutrisi lainnya.
1. Buat Rencana Makanan
Dia menganjurkan untuk membuat rencana makanan harian selama masa isolasi mandiri atau sekitar 14 hari.
Rencana makanan harian perlu mencukupi kebutuhan energi, makronutrien, mikronutrien, cairan, dan zat-zat yang mampu meningkatkan imun, antioksidan, antiinflamasi menjadi acuan dalam panduan terapi gizi pada Covid-19.
"Perencanaan ini akan menghindari pasien dari makanan yang akan menurunkan daya tahan tubuh," jelasnya.
Karena setelah membuat perencanaan makanan pasien akan terhindar dari memesan makanan di luar dan bisa menghindari makanan kiriman kerabat yang bisa menurunkan imun.
Die menyebut makanan yang bisa menurunkan imun adalah yang tinggu kadar gula dan garam.
Baca juga: Infeksi Covid-19 Bikin Mual dan Muntah Pasien saat Isolasi Mandiri, Awas Bisa Jadi Masalah Serius
Baca juga: Setelah Isolasi Mandiri, Bagaimana Risiko Anak-anak Terhadap Long Covid-19? Berikut Hasil Studinya
2. Gunakan Bahan Segar
"Karena kita tahu sendiri bahan makanan yang fresh bisa membuat kandungan nutrisi vitamin dan mineral dalam makanan bisa terjaga," jelasnya.
Terutama yang perlu menggunakan bahan segar adalah sayur dan buah.
3. Perhatikan Porsi Makan
Sejumlah pasien yang menjalani isolasi mandiri melaporkan cenderung lebih banyak makan atau ngemil saat menjalani isolasi mandiri.
"Jadi galau mau ngapain, jadi akhirnya makan, ngemil," kata dr. Lina.
Tetapi hal ini jarang terjadi pada pasien yang kehilangan indera penciuman dan indera perasa saat menjalani isolasi mandiri.
- Karbohidrat:
Dia menerangkan bahwa kebutuhan karbohidrat pasien Covid-19 tida boleh melebihi 50 persen kebutuhan energi harian.
"Misalnya dengan asumsi kebutuhan 2 ribu kalori per hari, maka porsi makan nasi maksimal adalah 1,5 tangkup tangan dalam sekali makan," ujarnya.
Sebaiknya juga hanya satu tangkup tangan saja, dan tangkup tangan setiap orang juga berbeda.
Menurutnya ketika kelebihan karbondiokasida akan menyebabkan meningkatnya gula darah dan meningkatkan produksi karbondioksida, dan meningkatkan potensi menimbulkan gangguan pernapasan akut.
"Jadi bisa sesak gitu, belum sesak bisa menjadi sesak, sudah sesak akan semakin sesak."
- Protein:
Kebutuhan protein pasien Covid-19 adalah 15 persen hingga 25 persen dari kebutuhan energi per hari.
Gunakan ukuran satu telapak tangan tengah untuk mengukut satu porsi sumber protein.
Dalam sekali makan pasien membutuhkan 2,5 porsi sumber protein.
- Lemak:
"Pasien Covid tidak boleh menghindari lemak," jelasnya.
Kebutuhan lemak yang dibutuhkan pasien Covid-19 adalah 20 hingga 25 persen dari kebutuhan energi harian.
Kebutuhan lemak bisa didapat dari minyak dan santan.
Tetapi dia menganjurkan untuk memenuhi kebutuhan lemak dari sumber lemak tak jenuh yaitu alpukat, ikan, dan kacang-kacangan.
4. Tetap Terhidrasi
Pasien Covid-19 juga kerap mengalami gejala diare dan muntah yang membuatnya berpotensi membuatnya dehidrasi.
Aktifitas tubuh saat terinfeksi Covid-19 juga membuat tubuh kehilangan energi dan perlu dibantu dengan hidrasi yang baik.
Tetapi hindari minum minuman yang terlalu manis saat mencukupi kebutuhan cairan.
Jika mencari cairan dan elekrolit bisa mengonsumsi air kelapa.
5. Konsumsi Banyak Serat
Selama menjalani isolasi amndiri pasien Covid-19 dianjurkan untuk mengkonsumsi sayur 3 hingga 4 porsi sehari dan mengonsumsi buah 2 hingga 3 porsi sehari yang dapat diukur dengan kepalan tangan.
Mengonsumsi buah dan sayur bisa memenuhi kebutuhan mikronutrien seperti vitamin, mineral, dan zinc.
Pasien Covid-19 tidak boleh kekurangan vitamin A, C, D, E, selenium dan zinc.
6. Batasi Konsumsi Garam, Gula, dan Lemak Jenuh
Makanan yang mengandung garam, gula, dan lemak jenuh bisa memicu terjadinya peradangan atau inflamasi.
Hindari minuman botol bahkan minuman isotonik yang memiliki kandungan gula berlebih.
7. Konsumsi Probiotik dan Madu
Mengonsumsi probiotik bisa mencegak infeksi sekunder, dan berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
Bisa menghambat patogen dan menurunkan produksi racun.
Mengonsumdi probiotik disarankan terutama bagi pasien yang mengkonsumsi antibiotik.
Selain itu, untuk menjaga daya tahan tubuh dia menyarankan untuk mengkonsumsi madu 20 gram per hari dan curcuma 40 gram per hari selama isolasi mandiri. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Isolasi Mandiri Lainnya