Sementara indikator kedua, dukungan dari masyarakat yang tercermin dari beberapa survei terakhir.
Timothy mengatakan bahwa dukungan terhadap gagasan Jokpro 2024 terus mengalir deras dari masyarakat.
"Indikator pertama, dukungan langsung dari relawan yang mendeklarasikan diri menjadi bagian dari perjuangan Jokpro 2024 di beberapa wilayah seperti Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Kubu Raya, Kota Pontianak, 4 kabupaten dan 1 kota di DIY, 4 Kabupaten dan 4 Kota di Banten," tutur dia.
Untuk indikator kedua, Timothy menyampaikan bahwa dari survei SMRC pada Mei 2021, disebutkan bahwa mayoritas responden, yakni sebanyak 52,9 persen masih menginginkan Jokowi tiga periode.
Memaknai survei manis tersebut, Timothy yakin bahwa itu adalah pertanda baik untuk Jokpro 2024.
Ia mengingatkan bahwa sinyal tersebut ditangkap oleh para elite politik untuk mempertimbangkan aspirasi masyarakat, terutama basis konstituen partai pendukung gagasan Jokpro 2024.
Masih berpegang pada hasil survei, dia mengimbau semua pihak untuk tidak menghalangi masyarakat dalam mendukung gagasan Jokpro 2024.
"Gagasan presiden tiga periode ini akan terus disosialisasikan secara masif di kalangan masyarakat."
"Artinya, jika wacana presiden tiga periode terus didorong, bukan tidak mungkin jumlah pendukungnya terus bertambah dan menjadi mayoritas," ucap Timothy.
Baca juga: Selain PCR Gratis, Hotman Paris Minta Jokowi Izinkan Perdagangan Vaksin: Beri Hak Impor pada Swasta
Fadli Zon: Pak Jokowi Sendiri Tidak Berminat
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon sebelumnya pernah mengungkit pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menolak masa jabatan tiga periode.
Hal itu berkaitan dengan kontroversi gagasan Direktur Eksekutf Indo Barometer M Qodari yang menginginkan Jokowi kembali mencalonkan diri di Pilpres 2024 mendatang.
Fadli lantas menyinggung sosok Qodari yang dinilainya menyebabkan kontroversi presiden tiga periode tersebut.
"Yang disampaikan Pak Qodari ini sebuah anomali karena datang dari seorang tokoh survei," kata Fadli, dikutip dari siaran langsung kanal YouTube Tribunnews.com, Kamis (24/6/2021).
"Bukan datang dari partai politik, bukan datang dari akademisi dan bukan dari tokoh yang dianggap mewakili aspirasi masyarakat."
Baca juga: Sentil Jokowi, Hotman Paris Usulkan Tes PCR Gratis: Berapa Juta Penduduk yang Tidak Sanggup Membayar