Hanya saja, bagi Endang yang terpenting adalah buah hatinya itu bisa menyalurkan bakat.

"Kalau sudah kelas tiga (SD), dedek sudah diincar pemain organ kalau di kampung itu, walaupun sudah ada bayaran masih minim waktu itu," kata Endang bercerita.

"Tapi enggak apa-apa, bagi saya yang penting bisa menyalurkan bakatnya."

Sementara itu di bidang akademik, Lesti Kejora juga tidak kalah bersaing dengan temannya.

Pedangdut berusia 21 tahun itu pernah menjadi atlet olahraga voli di sekolahnya. 

"Dia itu pendidikan Alhamdulillah kepakai juga olahraganya terutama voli, karena kekar juga badannya waktu SD," cetus Endang.

"Kelas tiga/empat itu dia sudah ikutan voli, ikutan Porseni."

Endang juga menjelaskan, kegemaran putrinya untuk bernyanyi dari panggung ke panggung juga tidak mengganggu pendidikannya.

Hal itu disebabkan karena pelantun lagu Bawa Aku ke Penghulu itu hanya manggung pada sore atau malam hari dan saat libur sekolah.

Jika terpaksa dilakukan pada hari biasa, maka Endang Muyana meminta izin ke pihak sekolah agar Lesti Kejora bisa manggung.

"Kalau belajar Alhamdulillah, karena kita ambil panggungnya kalau enggak yang sore (atau) yang malam pas hari libur kebanyakannya," tutur Lesti Kejora.

"Tapi kalau ada yang memaksakan, karena 'hajatannya enggak bisa diundur, harus ini' misalnya, otomatis kita harus izin ke sekolah, kadang-kadang pelajarannya dikasih ke besoknya."

Kegemaran Lesti Kejora untuk bernyanyi di atas panggung diapresiasi penuh oleh sang ayah.

Bahkan, ketika Lesti Kejora sedang sakit, dirinya enggan untuk membatalkannya dan tetap memilih untuk bernyanyi.

Hanya saja, setelah selesai manggung, Endang Mulyana harus membawa Lesti Kejora untuk diperiksa ke dokter.