Persis Solo

Sosok yang Diidolakan Bek Persis Solo Abduh Lestaluhu: Larinya Enteng, Panutan

Penulis: Rido Rahmadani
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bek Persis Solo Abduh Lestaluhu saat menjalani sesi latihan bersama skuad Laskar Sambernyawa.

Namun jika orangtuanya tidak sibuk, sesekali diantakan bapaknya.

"Kita naik mobil angkot. Transit beberapa kali. Kadang bapak yang antar," 

"Ada sekitar 30 sampai 40 menit," tuntasnya.

Lebih lanjut pemain berusia 27 tahun itu memiliki keinginan untuk meniti karier menjadi pemain sepakbola profesional.

Akhirnya Abduh melanjutkan sekolah ke Diklat Ragunan pada 2008.

Di sana ia menghabiskan waktu hingga tiga tahun lamanya.

"Kemudian melanjutkan pendidikan di Diklat Ragunan tahun 2008 dan menghabiskan waktu tiga tahun di sana," ujar Abduh Lestaluhu.

Abduh Lestaluhu lulus dari DIklat Ragunan saat itu tepat berusia 18 tahun.

Setelah lulus dari DIklat Ragunan, ia sempat bimbang.

Ingin terus menimba ilmu atau menjadi pemain sepakbola.

Akan tetapi jika terus menimba ilmu, Abduh tidak bisa membahagiakan orangtuanya.

Karena ingin membahagiakan orangtuanya, Abduh memutuskan untuk menjadi pemain sepakbola profesional.

"Mikirnya usia saya (saat itu) sudah menginjak 18 tahun, jadi mikirnya (kalau) masih belajar terus, tidak bakalan punya uang, tidak bisa membahagiakan orang tua saya," ujarnya.

Akhirnya Abduh Lestaluhu gabung ke klub Liga 2 dan bermain untuk Persis Solo.

Persis Solo menjadi klub profesionalnya setelah lulus dari Diklat Ragunan.

Halaman
1234