Nikita mengaku dihampiri petugas saat baru keluar dari pesawat.
Ia pun diminta memenuhi ketentuan selama pandemi Covid-19 untuk dikarantina selama 8 hari sepulang dari Turki.
Tak mau ambil pusing, Nikita menyetujui dan memilih hotel untuk karantina yang diinginkan.
Namun ternyata, petugas mengatakan hotel yang dimaksud sudah penuh dan menyodorkan daftar lain.
"Dikasihlah beberapa list nama hotel-hotel bintang lima semua," kata Nikita.
"Gue bingung, apa karena gue Nikita Mirzani atau apa gue dikasih hotel bintang lima, padahal tidur di hotel biasa pun enggak ada masalah."
Nikita yang saat itu mengaku letih karena perjalanan akhirnya memilih satu di antara hotel tersebut.
Ia pun mendapat harga sekitar Rp 17 juta untuk satu kamar selama 8 hari.
Karena berangkat dengan tim sebanyak 6 orang, Nikita pun mengajukan agar bisa sekamar 2 orang guna menghemat biaya.
Jadi ia membutuhkan total 3 kamar untuknya dan rekan-rekan lain.
"Ya gue mengiyakan saja, 'Ya sudah gue pilih hotel ini, berapa harganya?', 'Rp 17.800.000', itu gue dengar pakai kuping sendiri," tutur Nikita.
"Terus gue minta satu kamar dua orang, karena kita satu tim, diiyain, boleh."
"Ya sudah, berarti Rp 17.800.000 kali 3, sampai 8 hari."
Namun, keanehan terjadi saat Nikita hendak check in dan membayar di hotel yang sudah disepakati.
Ternyata, sesampainya di hotel tersebut, harga per kamar sudah naik lebih tinggi dibandingkan tarif semula.