Ditambah, seruan aksi tersebut juga hanya ingin pemerintahan jatuh.
Oleh sebab itu, Yunarto mendukung agar aparat menindak tegas saja pihak-pihak yang memprovokasi atau mendalangi agenda tersebut.
"Jadi kalau sudah menggunakan end game, dalam sistem presidensial itu tidak dimungkinkan, kecuali ada kasus korupsi, atau perbuatan tercela yang dibuktikan secara hukum," kata Yunarto.
"Kalau betul ada upaya pengumpulan massa dan targetnya hanya end game dari rezim Jokowi, saya pikir harusnya penegak hukum harus bertindak tegas."
"Karena jelas akan mengorbankan masyarakat," tegas pengamat politik yang akrab disapa Mas Toto tersebut.
Baca juga: Viral Seruan Aksi Demo Jokowi End Game, Mahfud MD: Apa pun yang Diputuskan Pemerintah Diserang
Tanggapan Polri
Polda Metro Jaya membeberkan kondisi Covid-19 di Indonesia, khususnya di Jakarta.
Hal tersebut usai muncul poster seruan aksi tolak PPKM bertajuk 'Jokowi End Game'
"Lihat rumah sakit, kuburan, sudah penuh. Apa mau diperpanjang lagi PPKM ini sementara masyarakat mengharapkan supaya bisa relaksasi" ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (23/7/2021).
Masyarakat, dikatakan Yusri, harus sadar jika memang PPKM direlaksasi, salah satunya yakin menghindari kerumunan.
Adapun kebijakan pemerintah terkait pemberlakuan PPKM Level 4, dikatakan Yusri, sebagai perpanjangan dari PPKM darurat.
Pemerintah dipastikan akan melonggarkan PPKM, jika angka Covid-19 menurun setelah tanggal 26 Juli.
Baca juga: Hotman Paris Murka Namanya Disangkutkan Jokowi dan Keluarga Cendana, Ancam Laporkan Penyebar Hoaks
"Coba bagaimana kalau bikin lagi kegiatan kumpul-kumpul menyampaikan pendapat di panggung dan membuat kerumunan, apakah tidak bisa menjadi klaster kerumunan lagi?" katanya
"Tolong teman-teman yang berniat akan melakukan kegiatan penyampaian pendapat, gunakan (media sosial) dengan bijak," pungkas Yusri.
Diketahui, poster seruan aksi 'Jokowi End Game' beredar di media sosial.