TRIBUNWOW.COM - Seiring dengan banyaknya penularan, Covid-19 atau Virus Corona telah bermutasi dalam beberapa macam varian.
Satu di antara varian Covid-19 adalah varian Delta yang pertama kali ditemukan di India.
Varian Delta ini yang juga membuat lonjakan kasus Covid-19 di India dan kini sudah menyebar di berbagai negara.
Baca juga: Bukan Hanya Konsumsi Makanan Sehat, Ini Tips Jaga Kesehatan saat WFH di Masa Pandemi Covid-19
Baca juga: Bisa Dicoba Penyintas Covid-19, Ini 5 Teknik Latihan Pernapasan untuk Tingkatkan Fungsi Paru
Varian delta adalah mutasi virus corona yang saat ini paling diawasi, dengan alasan lebih menular daripada varian sebelumnya, bahkan terbukti meningkatkan risiko rawat inap dan bisa mengelabui sistem kekebalan.
Pekan lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, bahwa varian delta adalah jenis virus corona tercepat dan terkuat yang pernah ada.
Varian ini akan dengan mudah "menyerang" orang-orang yang paling rentan, terutama di tempat-tempat dengan tingkat vaksinasi Covid-19 yang rendah.
Selain di Indonesia, varian delta juga menjadi varian virus corona yang dominan di berbagai Negara lain, seperti Inggris dan Amerika Serikat.
Siapa yang paling berisiko? Belum lama ini, Inggris merilis data yang menunjukkan seberapa jauh varian delta telah menyebar - dan kelompok mana yang paling rentan terhadap mutasi virus corona ini.
Dari 95% kasus Covid-19 beruntun di inggris, menurut data terbaru dari Kesehatan Masyarakat Inggris, orang yang berusia lebih muda, yang tidak divaksinasi, dan sebagian divaksinasi (dengan banyak orang yang termasuk dalam satu atau lebih kategori tersebut) memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi, sementara orang tua masih paling berisiko meninggal akibat infeksi.
Baca juga: Memiliki Banyak Khasiat, Madu Justru Tak Disarankan WHO untuk Dikonsumsi saat Pandemi Covid-19
Baca juga: Covid-19 Varian Delta Mulai Banyak Menginfeksi Anak, Ini Peran yang Harus Dilakukan Orangtua
Berdasarkan data terbaru dari Inggris, 92.029 kasus dianalisis antara awal Februari hingga pertengahan Juni dan dikaitkan dengan varian delta.
Hampir 82.500 dari total kasus ini tercatat pada orang di bawah usia 50 tahun dan mayoritas (53.822 kasus) ditemukan pada individu yang tidak divaksinasi.
Di antara kasus-kasus dalam kelompok yang tidak divaksinasi, sebagian besar berada di kelompok usia di bawah 50 tahun (52.846 kasus) dan hanya 976 kasus di atas usia 50-an.
Meskipun demikian, data menunjukkan bahwa telah terjadi 117 kematian di antara orang-orang di Inggris yang terinfeksi varian delta, dengan mayoritas berada di kelompok usia di atas 50 tahun.
Ada delapan kematian di antara usia di bawah 50-an dengan enam di antaranya pada individu yang tidak divaksinasi dan dua lainnya pada orang yang telah menerima satu dosis vaksinasi.
Sementara itu, analisis data yang dilakukan Associated Press menunjukkan, hampir semua kasus kematian akibat Covid-19 di AS sekarang ini, terjadi pada orang yang belum divaksinasi Covid-19.