TRIBUNWOW.COM - Direktur Eksektif Charta Politika, Yunarto Wijaya berharap politisi yang tak memiliki empati di masa pandemi Covid-19 tak kembali terpilih.
Hal itu diungkap Yunarto saat membahas politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Rosaline Irine Rumaseuw yang meminta pemerintah menyediakan rumah sakit khusus pejabat di masa pandemi Covid-19.
Dalam acara Mata Najwa, Rabu (21/7/2021), Yunarto mengatakan dirinya berharap politisi tunaempati tersebut tak terpapar Covid-19.
Baca juga: Anggap Drama, Yunarto Wijaya pada Demokrat Kubu AHY: Kalau Anda PD, Kenapa Lempar ke Pihak Ketiga?
Baca juga: Viral Video Lawas Jokowi Larang Pejabat Rangkap Jabatan: 1 Saja Belum Tentu Berhasil Apalagi 2?
Namun sebagai pemilih, ia juga berharap sang politisi tak kembali terpilih sebagai wakil rakyat.
"Tambahan sedikit, mungkin kita boleh ya sebagai sesama manusia mendoakan politisi seperti yang tadi disebutkan tidak terkena Covid," kata Yunarto.
"Tapi sebagai pemilih boleh juga kita berdoa dia enggak terpilih lagi."
Lebih lanjut, Yunarto lantas membahas soal penanganan Covid-19 di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Ia pun menyoroti cara komunikasi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) sebagai Ketua PPKM Darurat Jawa-Bali.
"Saya berikan contoh satu yang konkret terkait pernyataan LBP selama memimpin PPKM Jawa-Bali."
"Sentimen paling negatif adalah 12 Juli (2021), ketika dengan percaya diri mengatakan 'Ini sangat terkendali, dan saya akan menujukkan pada orang yang mengatakan tak terkendali'."
"Sentimen negatif sampai tanggal 15 Juli (2021)."
Yunarto mengatakan sentimen publik kepada Luhut berubah menjadi positif ketika Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi itu meminta maaf.
Menurut Yunarto, masyarakat akan lebih menghargai jika pemerintah jujur mengenai kondisi pandemi saat ini.
"Sentimen paling positif pada 17 Juli (2021) ketika Beliau (Luhut) minta maaf," katanya.
"Poinnya sederhana, dari sekian banyak keinginan, masyarakat paling penting adalah keterbukaan dan kejujuran informasi apa adanya."