8. Rinorea (7%),

9. Batuk darah (5%),

10. Diare (5%),

11. Anosmia (3%),

12. Mual (4%). 

Covid-19 varian Delta sebenarnya sama dalam cara penularan terhadap manusia, namun dia lebih kuat dan lebih cepat bermutasi di tubuh manusia dibanding sebelumnya. 

Baca juga: Pemprov Jatim Layani Isi Oksigen Gratis Bagi Pasien Isolasi Madiri Covid-19, Simak Cara Aksesnya

Baca juga: Pentingnya Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua, Bagaimana jika Tak Lengkap?

Adapun beberapa cara penularan Covid-19 adalah seperti dijelaskan WHO:

1. Virus dapat menyebar dari mulut atau hidung orang yang terinfeksi dalam partikel cairan kecil ketika mereka batuk, bersin, berbicara, bernyanyi, atau bernapas.

2. Partikel-partikel ini berkisar dari tetesan pernapasan yang lebih besar hingga aerosol yang lebih kecil.

3. Bukti saat ini menunjukkan bahwa virus menyebar terutama di antara orang-orang yang melakukan kontak dekat satu sama lain, biasanya dalam jarak 1 meter (jarak pendek).

4. Seseorang dapat terinfeksi ketika aerosol atau tetesan yang mengandung virus terhirup atau bersentuhan langsung dengan mata, hidung, atau mulut.

5. Virus ini juga dapat menyebar di lingkungan dalam ruangan yang berventilasi buruk dan/atau ramai, di mana orang cenderung menghabiskan waktu lebih lama.

Ini karena aerosol tetap melayang di udara atau bergerak lebih jauh dari 1 meter (jarak jauh).

6. Orang juga dapat terinfeksi dengan menyentuh permukaan yang telah terkontaminasi virus saat menyentuh mata, hidung, atau mulut tanpa membersihkan tangan.

Salah seorang pakar Dr. Maria Van Kerkhove dari WHO juga menjelaskan varian Delta juga menjadi salah satu perhatian WHO karena kecepatannya dalam bermutasi.