Terkini Daerah

Wanita Viral Dipukul Satpol PP Ternyata Tak Hamil, Sebut Kandungan di Luar Nalar: Tukang Urut Bilang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar petugas oknum Satpol PP Gowa adu mulut hingga terhajadi ketegangan dengan pemilik warkop di Panciro Gowa, Rabu (14/7/2021) malam.

TRIBUNWOW.COM - Kasus penganiayaan oknum Satpol PP di Gowa, Sulawesi Selatan, terhadap pemilik warung kopi (warkop), berbuntut panjang.

Diberitakan sebelumnya, video detik-detik penganiayaan oleh oknum Satpol PP terhadap seorang ibu hamil viral di media sosial.

Penganiayaan itu dilakukan oknum Satpol PP saat razia Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Rabu (14/7/2021) malam.

Setelah videonya viral di media sosial (medsos), ternyata korban bernama Riana tidak hamil.

Korban kekerasan oknum Satpol PP Gowa mengaku tidak akan memaafkan tindakan kasar petugas, Kamis (15/7/2021). (YouTube tvOnenews)

Baca juga: Fakta Viral Ibu Hamil Dipukul Satpol PP, Ditegur Berpakaian Seksi seusai Terbukti Warung Sudah Tutup

Baca juga: Istrinya Hamil 9 Bulan Dipukul Oknum Satpol PP Gowa, Ini Alasan Suami Tak Mau Terima Permintaan Maaf

Fakta tersebut diketahuinya setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Thalia, Panciro, Kecamatan Bajeng, Kamis (15/7/2021) sore.

Menurut Riana saat itu ia didatangi petugas medis yang ingin melakukan USG kandungan.

Namun, ia justru menolak.

"Dia (dokter) datang dan menanyakan 'Kenapa tidak mau di USG?'," kata Riana, dikutip dari TribunTimur.com, Kamis (15/7/2021).

Saat itu, kata Riana, ia terus ditanya soal kehamilan.

Ternyata, selama ini Riana tak pernah berobat ke dokter.

Ia mengaku kehamilannya itu diketahui tukang urut.

"Kalau ke dokter memang tidak bisa, tidak nampak," jelasnya.

"Bisa buka FB saya tiap bulan perut saya bagaimana, kadang besar dan sebentar kempes."

Selain itu, Riana mengklaim kehamilannya tak bisa dijangkau logika.

Hal tersebutlah yang membuatnya enggan di-USG.

"Masalahnya ini pengobatan sendiri pak, memang tidak bisa dijangkau dengan pikiran logika," katanya.

"Iya tukang urut yang bilang saya hamil dan saya sendiri."

Riana menyebut terakhir mengalami datang bulan tiga bulan lalu.

Baca juga: Kecam Oknum Satpol PP Gowa yang Pukul Ibu Hamil 9 Bulan, Bupati Adnan: Saya Tidak akan Mentolerir

Baca juga: Buntut Pemukulan Ibu Hamil oleh Oknum Satpol PP saat Razia PPKM Darurat, Begini Kondisi Korban

Kronologi

Selain menampar Riana, oknum Satpol PP itu juga memukul suami korban, Ivan Van Houtten.

Belakangan diketahui oknum Satpol PP itu berinisial MH.

Dalam video singkat, terlihat Satpol PP yang di dadanya tertulis nama Dhani adu mulut dengan pemilik warkop.

"Mana surat izin ini kafe saya mau lihat," kata Satpol PP itu sembari menghampiri seorang wanita yang duduk di sofa dan merupakan pemilik warkop.

"Pelan-pelan pak, orang lagi hamil pak, santai pak."

Perdebatan berakhir dengan pemukulan oleh oknum Satpol PP tersebut.

Tak terima suami dipukul, Riana langsung berdiri dan melempar kursi ke arah Satpol PP tersebut.

Namun, oknum Satpol PP itu membalas dengan menampar Riana yang tengah hamil.

Keributan akhirnya bisa dilerai anggota Satpol PP yang lain dan seorang polisi yang ikut dalam patroli PPKM .

Kontraksi saat Lapor Polisi

Pasangan suami istri tersebut lantas melaporkan penganiayaan ini ke Polres Gowa.

Namun saat membuat laporan, Riana yang tengah hamil tua tiba-tiba pingsan.

Ia langsung dilarikan ke RSUD Syech Yusuf.

Baca juga: Sosok Satpol PP di Gowa yang Diduga Aniaya Wanita Hamil 9 Bulan saat Tertibkan PPKM, Bukan Institusi

Kanit Reskrim Polsek Bajeng, Ipda Haryanto membenarkana danya insiden itu.

Menurut dia, saat Riana saat itu mengalami kontraksi kandungan.

"Tadi ada insiden saat razia PPKM dan sementara kami menerima laporannya namun tiba-tiba korban jatuh pingsan mungkin karena kontraksi sebab korban ini tengah hamil sembilan bulan," kata Haryanto, dikutip dari Kompas.com, Kamis (15/7/2021).

Komentar Sekda Gowa

Setelah video penganiayaan itu viral, Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, HJ Kamsina pun buka suara,

Ia menyebut saat kejadian pihaknya mendengar suara musik keras dari arah warkop itu.

Karena diangap melanggar aturan PPKM Darurat, sang pemilik warkop lantas diminta menutup warung dan mengecilkan volume musik yang dipasangnya.

"Depan kantor Desa Panciro kita berhenti dan besar sekali musik, karena ini telah masuk hari keenam pengetatan PPKM mikro di Gowa," kata Kamsina, Kamis (15/7/2021).

"Kita sampaikan kalau bisa kecilkan musiknya atau dimatikan saja namun dia (pemilik warko) kurang baik penerimaanya."

Kamsina menyebut insiden itu terjadi karena kesalahpahaman antara petugas dan pemilik warung.

Karena itu, ia lantas mengimbau masyarakat menaati protokol kesehatan saat PPKM Mikro di Gowa.

"Sudah pasti ada pelanggaran di sana karena di surat edara hanya boleh buka sampai jam 7 malam selama pengetatan PPKM mikro di Gowa."

"Malah dia masih terbuka pintunya dan memutar musik keras, meski tidak ada tamunya tapi ini bisa mengundang tamu atau pengunjung," bebernya."

"Kita sudah berkali-kali sampaikan, tutup saja dan kalau bisa kita kecilka suara musik ta kalau masih mau dengar dan tutup pintu sehingga tidak mengundang orang masuk." (TribunWow.com)

Artikel ini telah diolah dari TribunTimur.com dengan judul Pengakuan Riana Usai Dianiaya Oknum Satpol PP Gowa, Pasutri Pemilik Warkop di Gowa Resmi Melapor ke Polisi, dan Kompas.com dengan judul Video Viral Oknum Satpol PP Gowa Diduga Aniaya Ibu Hamil Saat Razia PPKM, Ini Pengakuan Korban

Baca artikel lain terkait