Terkini Daerah

Akhirnya Tewas, Balita di Palembang Sempat Dianiaya Ayah Tiri hingga Pingsan dan Cacat

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim dokter IGD RSUD Bari Palembang saat menangani balita D. Bocah usia 3 tahun ini ditemukan di Jalan Lettu Karim Kadir, Gandus dalam kondisi lemas, ada luka serius di leher dan luka lebam sekujur badan. Terbaru, D dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu (3/7/2021) karena luka infeksi di telinganya yang diketahui terjadi karena dipukul oleh ayah tiri pakai baskom.

TRIBUNWOW.COM - Aksi sadis dilakukan oleh seorang pria berinisial JI (29) yang tega menganiaya balita hingga korban akhirnya tewas.

Pelaku diketahui berstatus sebagai ayah tiri dari korban yang berinisial D (3).

Sebelum tewas, korban ditemukan oleh tetangganya dalam kondisi lemas dan tak berdaya di Kecamatan Gandus, Palembang, Sumatera Selatan, Senin (28/6/2021).

Tim dokter IGD RSUD Bari Palembang saat menangani balita D. Bocah usia 3 tahun ini ditemukan di Jalan Lettu Karim Kadir, Gandus dalam kondisi lemas, ada luka serius di leher dan luka lebam sekujur badan. (TRIBUN SUMSEL/MELISA WULANDARI)

Baca juga: Sindir Viral Fenomena Rebutan Susu, dr. Tirta: Kebanyakan Minum malah Mencret

Baca juga: Ngaku Nakes Puskesmas di Boyolali, OTK Mintai Foto Tanpa Busana Wanita Peserta Vaksin Covid-19

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, berdasarkan keterangan ibu korban, D sudah sering dianiaya oleh JI.

Penganiayaan paling parah terjadi pada Senin (28/6/2021) yang menyebabkan korban pingsan lalu pelaku kabur dan buron.

"Korban sempat diinjak oleh ayah tirinya itu, kemudian dibenamkan di sungai,"ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Palembang, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Tri Wahyudi, Minggu (4/7/2021).

Meski sempat menjalani perawatan selama beberapa hari, korban akhirnya meninggal dunia akibat luka yang dideritanya pada Sabtu (3/7/2021).

Kompol Tri menjelaskan, pada saat menjalani perawatan, leher korban menjadi cacat miring meskipun luka di bahu sudah sembuh.

Karena pelaku masih buron, pihak kepolisian belum berhasil menguak mengapa pelaku melakukan penganiayaan.

Menurut keterangan ibu kandung korban SA (28), pelaku sering menganiaya korban secara diam-diam.

“Kekerasan terhadap balita D ini sering terjadi tanpa sepengetahuan ibunya, tiba-tiba nangis. Dan puncaknya saat ini, akhirnya ibunya membuat laporan terkait kejadian ini,” beber Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Tri Wahyudi, Minggu (4/7/2021).

Ibu korban mengatakan, pelaku sering memukuli korban.

“Dan menurut keterangan dari ibunya, penganiayaan ini sering terjadi di rumahnya yang ada di Jalur, Banyuasin,” kata Kompol Tri.

Saat ini keberadaan pelaku tengah diburu oleh pihak kepolisian.

“Mudah-mudahan bisa kami amankan dan bisa mempertanggungjawabkan apa yang sudah dia lakukan,” kata Kompol Tri.

Fakta lain yang berhasil digali oleh polisi adalah, pelaku yang saat ini buron ternyata juga terlibat dalam kasus lain.

Laporan atas kasus lain itu masuk ke Polsek Sungsang Kabupaten Banyuasin.

Dipukul Pakai Baskom

Berdasarkan keterangan dokter RS Bari Palembang, luka paling parah ada di bagian telinga korban.

Luka infeksi yang terdapat di telinga korban menjadi penyebab korban akhirnya meninggal dunia meski sempat dirawat.

"Itu dari hasil penyelidikan anggota PPA kami, saat mendatangi RS BARI Palembang, saat korban meninggal dunia dan dari analisa dokter spesialis anak," kata Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Tri Wahyudi, Sabtu (3/7/2021).

Baca juga: Viral Susu Beruang Jadi Rebutan Warga, Ahli Gizi Soroti Isi Kandungan: Susu Lain juga Bagus

Selain luka di telinga, korban juga mengalami luka patah tulang di bahu namun sudah sembuh.

Ibu korban yang tadinya bekerja di luar kota juga telah pulang setelah mendapati kabar anaknya meninggal dunia.

Berdasarkan keterangan ibu korban, D kerap dianiaya oleh suami barunya alias ayah tiri korban.

“Ibunya bilang sering terjadi penyiksaan terhadap balita D," ujar Kompol Tri.

Ibu korban bercerita, luka di telinga korban terjadi karena pelaku memukul telinga korban menggunakan baskom.

Selain menggunakan baskom, korban juga kerap dihajar oleh pelaku menggunakan tangan kosong.

Korban Ditemukan Tetangga

Diketahui, D ditinggal sendirian oleh orangtuanya yang pergi bekerja di luar Palembang.

Dikutip TribunWow.com dari TribunSumsel.com, saat ditemukan korban memiliki luka cukup serius di bagian leher.

Saat dievakuasi oleh warga setempat, korban langsung dibawa ke puskesmas terdekat lalu dirujuk ke instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Bari Palembang.

“Kondisi balita yang kami terima lemas dan adeknya ini mengalami kesulitan bicara. Kami juga sulit menanyakan penyebab awal adik ini dibawa ke IGD karena yang nganter bukan orangtuanya tapi tetangganya,” ujar dokter IGD RSUD Bari Palembang, dr Namira, Senin (28/6/2021).

Baca juga: Fakta Viral Mantan Wali Kota Tanjungpinang Ngamuk di Pasar, Berawal Lihat Cara Petugas Tangani Warga

Meskipun terlihat kesakitan, D sama sekali tidak menangis ketika diobati oleh para tenaga kesehatan (nakes).

Namira menyampaikan, pihak RS masih harus melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab luka di tubuh D.

“Kalau secara fisik, yang kami lihat dan temui memang ada luka. Begitu kami menerima balita ini lehernya enggak lurus, lehernya itu agak miring. Tapi penyebab miringnya itu masih butuh pemeriksaan lebih lanjut,” kata Namira.

Sedangkan tetangga korban yakni YR, mendapat info dari anak menantunya bahwa korban saat itu nampak kesakitan.

"Kejadian yang sebenarnya saya gak tahu, karena saya masih berada di pasar. Anak menantu saya menghubungi saya untuk segera pulang ke rumah, karena balita ini terlihat kesakitan," ujar YR, Senin (28/6/2021).

YR saat itu langsung melarikan D ke puskesmas.

"Memang kami mendapatinya dalam kondisi luka lebam seperti itu, tapi kami tidak tahu persis apa penyebabnya," ungkap YR.

Kasus ini kini tengah ditangani oleh petugas Reskrim Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Palembang.

Tak lama setelah D dievakuasi, pihak kepolisian datang menyambangi tempat kejadian perkara (TKP) ditemukannya D.

Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, orangtua D pergi bekerja di luar Palembang.

Seorang tetangga korban yang diwawancari oleh polisi menyebut, kedua orangtua D meninggalkan D sendirian.

“Setahu aku, J (ayah korban) ini kerja di Jalur jagain sawah orang, istrinya juga ikut dia. Belum pulang ke Palembang setahu aku. Keluarga mereka ini juga habis berduka karena orangtua J meninggal,” kata tetangga korban yang tak ingin disebutkan namanya.

Diketahui J merupakan ayah tiri dari D. (TribunWow.com/Anung)

Artikel ini diolah dari TribunSumsel.com dengan judul BREAKING NEWS: Bocah 3 Tahun Badan Penuh Luka Ditemukan di Gandus, Kondisi Lemas,Dibawa ke RSUD Bari, Balita Korban Penganiayaan di Palembang Meninggal Dunia, Gendang Telinga Pecah dan Infeksi Tetanus, Kronologi Balita di Palembang Meninggal Diduga Dianiaya Ayah Sambung, Sering Menangis Dipukul dan Fakta Bocah 3 Tahun Penuh Luka Ditemukan Tetangga, Ditinggal Sendirian, Orang Tua Kerja ke Jalur, serta Kompas.com dengan judul "Kasus Balita Tewas Dianiaya Ayah Tiri, Polisi: Korban Sempat Dibenamkan di Sungai"

Berita lain terkait Kasus Penganiayaan Anak