"Dia memang ada penyakit asma, bawaan, komorbid asma," terang Risda.

Menurut Risda, Jane Shalimar sempat menolak dibawa ke rumah sakit dan lebih memilih isolasi mandiri.

Namun akhirnya, karena kondisi Jane Shalimar terus memburuk, keluarga akhirnya melarikan ibu satu anak tersebut ke rumah sakit.

"Pada saat tanggal 24 dinyatakan positif itu memang atas kehendak Jane sendiri dia mau isoman, cuma pada hari Minggu kondisinya drop," tutur Risda.

"Ada sahabatnya dibawa ke dokter, ngecek ke sana, kita siapkan oksigen, alhamdulilah naik saturasinya dari 52 ke 64, baru dokter ijinkan pulang."

"Tapi saya koordinasi dengan adiknya, 'Ini gimana kondisi Jane soalnya mengkhawatirkan', akhirnya kita koordinasi dengan Pak RT juga, kita siapkan ambulans."

"Kita cari rumah sakit ke mana-mana itu penuh, Covid itu memang ada, ya prokes itu tetap harus dijaga, rumah sakit kewalahan, tenaga kesehatan kewalahan, terlalu banyak pasien yang terkena Covid," tandasnya.

Baca juga: Keinginan Terakhir Jane Shalimar untuk Anak Tunggalnya, Muhammad Zarno, Keluarga: Mudah-mudahan Bisa

Baca juga: Sedih Dengar Kabar Kematian Jane Shalimar, Vanessa Angel Ungkap Jasa Mendiang Padanya Semasa Hidup

Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:

Jane Shalimar Sempat Merespons saat Kritis

Jane Shalimar meninggal dunia di usianya yang ke-41 karena Covid-19, pada Minggu (4/7/2021).

Ternyata sebelum meninggal dunia, Jane Shalimar sempat menerima dan menjawab sebuah voice note dari Annisa Pohan.

Menurut keterangan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), voice note itu dikirimkan istrinya ke Jane saat Jane Shalimar berada dalam kondisi kritis.

Cerita itu disampaikan AHY lewat akun Instagram miliknya @agusyudhoyono, Minggu (4/7/2021).

AHY menjelaskan, selama Jane Shalimar sakit, dirinya dan sang istri selalu memantau perkembangan kesehatan Jane.

Kemudian pada saat Jane berada dalam kondisi kritis, Annisa sempat mengirimkan sebuah voice note kepada Jane.