Hebatnya, petisi itu menarik 270.000 tanda tangan dari pendukung Prancis yang meluapkan kemarahannya setelah mengetahui timnya gagal di babak 16 besar Euro 2020.
Bahkan, postingan petisi tersebut berhasil mendapat banyak perhatian dari media Prancis dan Swiss.
Selain itu, petisi tersebut juga menuntut jawaban dari UEFA.
Namun, ada satu masalah kecil yang nampak dalam tayangan ulang penalti Mbappe.
Terlihat yang digagalkan menunjukkan bahwa kaki belakang Sommer memang tertanam kuat di garis pada saat striker Paris Saint-Germain itu melakukan eksekusi.
Sesuai dengan protokol UEFA, penalti Mbappe diperiksa secara menyeluruh oleh VAR.
Hal tersebut semakin melemahkan argumen yang tertera pada petisi tersebut.
Penyelamatan Sommer berhasil membawa Swiss ke perempat final turnamen internasional besar untuk pertama kalinya sejak Piala Dunia 1954.
Hal ini menyebabkan Les Lignes Bougent menghubungi Pierre untuk membahas penghapusan petisi.
"Kami berbicara dengan pembuat petisi untuk mengetahui tindak lanjut yang ingin dia berikan pada petisinya dan dia menunjukkan kepada kami bahwa dia lebih suka menghentikannya," tulis sebuah posting blog di situs tersebut.
"Ayo menjadi olahraga yang baik. Swiss sepenuhnya pantas mendapatkan kemenangan mereka dan Prancis tidak perlu malu telah berjuang sampai akhir!"
Hal serupa juga pernah dilakukan oleh suporter Prancis saat alami kekalahan 0-1 atas Portugal di Euro 2016.
Bahkan kekalahan tersebut terjadi di kandang Prancis di Stadion Stade de France, Paris, Prancis.
Saat itu, suporter Prancis yang tak terima mengumpulkan petisi hingga lebih dari 100.000 pendukung Les Bleus turut menandatanganinya.
Petisi tersebut berisi tuntutan laga final dapat ditandingkan ulang.
Baca juga: Jarang Tampil Bersama Inggris di EURO 2020, Jadon Sancho Sepakat Gabung Manchester United
Baca juga: Pencapaian Ukraina di Euro 2020 Terancam Dihentikan Inggris, Andriy Shevchenko: Kami Tidak Takut
Namun, tuntutan tersebut bukanlah tuntutan yang mempunyai bukti dan dasar yang kuat.
Mengingat para suporter Prancis hanya mengatakan Portugal bermain curang dan tak pantas mengangkat trofi Euro 2020 tersebut.m (TribunWow.com/Adi Manggala S)