"Dalam menyelesaikan persoalan seperti ini kadang-kadang kita harus berani mengambil keputusan," kata Susi.
Susi menegaskan, selain memberikan Ivermectin, dirinya juga memberikan karyawannya Alka-Seltzer, Paracetamol, hingga Oralit karena para karyawannya tidak bisa menerima infus.
Susi mengatakan, setiap karyawannya yang isolasi, harus mengonsumsi oralit sehari lima kali.
Kemudian pengobatan lain yang dilakukan oleh Susi adalah memberikan asupan makanan bergizi mulai dari bubur, buah, hingga lobak.
Susi menambahkan, dirinya sendiri jarang menggunakan obat-obatan.
"Saya pribadi sebetulnya tidak suka obat-obatan," kata dia.
Di rumahnya, Susi menyimpan norit, oralit, dan alka-seltzer sebagai alternatif obat.
"Saya pribadi tidak pernah minum obat, juga jarang dan agak malas ke dokter, biasanya kalau sudah kepepet sekali," kata dia.
Namun dirinya selalu mengecek kesehatannya dengan cara mengukur PH air seni nya tiap pagi.
Susi mengatakan, lewat cara pengobatan tersebut, para karyawannya yang positif akhirnya negatif setelah menjalani isolasi mandiri.
"Bukan saya berusaha meyakinkan, saya bukan dokter," ujar Susi.
Susi mengakui sampai saat ini dirinya berharap ada solusi dari para nakes untuk warga yang menjalani isoman.
Di akhir video, Susi menegaskan ikhtiar penting namun juga harus dibarengi konsultasi dengan dokter.
Baca juga: Wapres Maruf Amin Dukung Vaksinasi Covid-19 pada Ibu Hamil, Menyusui, dan Anak-anak: Mereka Rentan
Simak videonya:
(TribunWow.com/Anung)
Berita lain terkait Covid-19
Sebagian artikel ini diolah dari Surya.co.id dengan judul 8 Karyawan Positif Covid-19, Susi Beri Ivermectin, Paracetamol dan Multivitamin dan 7 Hari Sembuh