"Informasi yang kami terima, ada anak buah kami yang ada di sini melaporkan ada kapal yang terseret ke selatan dalam kondisi blackout," kata I Komang Teguh Ardana dikutip TribunWow.com dari Seputar iNews, Rabu (30/6/2021).
"Berarti dalam kondisi mati dan kapal tidak bisa dikendalikan lagi."
"Begitu kondisi miring dia langsung tenggelam," terangnya.
Berdasarkan informasi awal, I Komang Teguh Ardana menyatakan bahwa KMP Yunicee diduga sudah bermasalah sejak keberangkatan.
Kendati demikian, diperlukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab pasti insiden yang sementara menewaskan 7 orang tersebut.
Baca juga: Detik-detik Aksi Heroik Usniadi Selamatkan 2 Penumpang KMP Yunicee Pakai Ember: Ombak seperti Gunung
"Jadi kemungkinan ini bisa dibilang kondisi kapalnya yang bermasalah," ujar I Komang Teguh Ardana.
"Tapi kita tidak bisa berandai-andai, dibutuhkan penyelidikan lebih lanjut, tapi informasi awal begitu."
Selain itu, arus di selat Bali yang kuat dan cuaca buruk juga diduga menjadi penyebab utama karamnya kapal.
TNI AL pun akhirnya mengerahkan dua Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) untuk melakukan pencarian.
Kapal yang diterjunkan ialah KRI Rigel-933 dan KRI Soputan-923 akan akan membantu proses evakuasi yang sampai saat ini masih berlangsung.
"Pimpinan kami dari KSAL sudah mengirimkan dua, KRI Rigel dan KRI Soputan yang membantu untuk melakukan evakuasi pagi ini," kata I Komang Teguh Ardana.
"Jadi sekarang masih proses search and rescue-nya," pungkasnya. (TribunWow.com/Rilo)
Baca artikel lain terkait tenggelamnya KMP Yunicee