Terkini Nasional

Eks Presma UIN Sentil Ade Armando soal Kontroversi Jokowi 'King of Lip Service' oleh BEM UI

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Unggahan akun Instagram BEM UI, Sabtu (26/6/2021). BEM UI mengkritik Presiden Joko Widodo hingga menyebutnya King of Lip Service.

TRIBUNWOW.COM - Presiden Mahasiswa (Presma) UIN Syarif Hidayatullah Periode 2019-2020, Sultan Rivandi turut buka suara soal Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) yang tengah jadi sorotan.

Diberitakan sebelumnya, BEM UI dipanggil pihak rektorat karena menjuluki Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai 'King of Lip Service'.

Terkait hal itu, Sultan mengaku heran ada begitu banyak pihak yang memermasalahkan julukan tersebut.

Padahal, kata dia, Jokowi bahkan tak terlalu terusik meski mendapat julukan baru dari BEM UI.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) nampak tersenyum saat memberikan jawaban soal kritikan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI), Selasa (29/6/2021). (YouTube Sekretariat Presiden)

Baca juga: Panggil BEM UI karena Juluki Jokowi, sang Rektor Ketahuan Rangkap Jabatan, Fadli Zon: Harusnya Malu

Baca juga: Dukung BEM UI soal Julukan Jokowi King of Lip Service, Refly Harun: Rektornya yang Langgar Hukum

Hal tersebut diungkap Sultan dalam acara CATATAN DEMOKRASI tvOne, Selasa (29/6/2021).

"Belum ada Pasal Penghinaan Presiden pun sudah sedemikian gaduh," ucap Sultan.

"Yang sebetulnya presidennya tidak terlalu terusik, biasa kok."

Terkait hal itu, ia lantas menyinggung nama Dosen Komunikasi UI, Ade Armando.

Sultan menganggap Ade Armando terlalu berlebihan hingga menyebut BEM UI dengan sebutan 'Bodoh'.

"Tapi saya enggak tahu ada orang-orang yang lebay, dan saya mengatakan Bang Ade Armando ini lebay," ujar Sultan.

Sultan menilai BEM UI tak pernah menggalang dukungan untuk mengkritik presiden.

Baca juga: Nilai Kritikan BEM UI Juluki The Jokowi King of Lip Service Wajar, Hendri Satrio: Khas Mahasiswa

Baca juga: Tanggapi Kritikan BEM UI, Jokowi Ingatkan soal Tata Krama: Universitas Tidak Perlu Menghalangi

Bahkan, kata dia, BEM UI justru mewakili suara rakyat yang mulai gerah dengan pemerintahan Jokowi.

"Tentu boleh, maksudnya tidak perlu mengatakan BEM menggalang dukungan dan segala macam," jelasnya.

"Toh kalau saya terwakili dan jutaan rakyat terwakili bahwa Pak Presiden Jokowi seperti yang dikatakan BEM UI enggak masalah."

"Makanya ketika kritik biasa ya biasa, respons kritik biasa pun sudah biasa."

"Makanya kadang tidak menjawab orang dungu itu jawabannya," sambungnya.

Lebih lanjut, Sultan membeberkan curhat dari Presiden BEM UI, Leon Alvinda Putra yang dipanggil pihak rektorat.

Menurut Sultan, tak hanya BEM UI yang mengalami intimidasi ketika mengkritik pemerintahan.

"Saya bukan jubir Leon ya di sini, ini bukan hanya terjadi di UI, ini bukan hanya tentang Leonnya," kata Sultan.

"Ini bukan hanya tentang pemanggilannya, tapi ini terjadi secara struktural."

"Bahkan ada indeks demokrasi menurun," tandasnya.

Simak videonya berikut ini mulai menit ke-3.15:

Cuitan BEM UI

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) trending menuai sorotan hingga jadi trending topic di Twitter, Minggu (27/6/2021).

Dilansir TribunWow.com, BEM UI menjadi trending seusai menobatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai 'King of Lip Service'.

Dalam cuitannya, akun @BEMUI_OFFICIAL mengunggah sejumlah foto Jokowi disertai dengan sejumlah kritikan.

Bermula dari cuitan Rabu (23/6/2021), akun Twitter @BEMUI_OFFICIAL mengritik Jokowi tentang kondisi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini.

Baca juga: Polemik Plh Gubernur Papua, Lukas Enembe Surati Jokowi sedangkan Dance Flassy Manut Negara

Baca juga: Sosok Fadjroel Rachman, Jubir Presiden Jokowi yang Kini Jadi Calon Dubes RI untuk Kazakhstan

BEM UI menyebut Jokowi sebenarnya memiliki peluang menyelamatkan KPK.

"Jokowi sebagai pemimpin negara yang memiliki peluang menyelamatkan KPK, memilih diam (baca: membiarkan).

ICW melaporkan Firli Bahuri ke institusi tempatnya “membangun karier”, yaitu kepolisian," cuitnya.

Tak hanya itu, BEM UI juga menganggap Jokowi seolah menutup mata saat kini KPK dilumpuhkan.

"KPK DISANDERA, JOKOWI TUTUP MATA, OLIGARKI MINERBA PESTA PORA."

Berhenti membual, rakyat sudah mual!"

Hingga pada cuitan Sabtu (26/6/2021), BEM UI masih terus mengkritk Jokowi.

Baca juga: Lakukan Sidak PPKM Mikro, Jokowi: Yang Diperlukan Sekarang Ini Tindakan Lapangan

Baca juga: Sebut Jokowi, Fadli Zon Tanya Keberanian Qodari Gagas Presiden 3 Periode: Udah Nempel Untung Terus

Masih disertai dengan gambar Jokowi, BEM UI menganggap sang presiden kerap melontarkan kata-kata yang tak terealisasi.

"Semua mengindikasikan bahwa perkataan yang dilontarkan tidak lebih dari sekadar bentuk "lip service" semata," cuitnya.

JOKOWI: THE KING OF LIP SERVICE."

Tak hanya di akun Twitter, BEM UI juga mengunggah foto Jokowi disertai sejumlah kritik di akun Instagram @bemui_official.

Dalam unggahannya, BEM UI menyebut Jokowi kerap obral janji tanpa bukti.

Tak cuma mengunggah foto, BEM UI pun menulis keterangan dan meminta Jokowi berhenti mengobral janji.

Unggahan akun Instagram BEM UI, Sabtu (26/6/2021). BEM UI menjadi trending topic di Twitter setelah memberikan kritik kepada pemerintah dan menyebut Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) 'King of Lip Service' (Instagram/@bemui_official)

"JOKOWI: THE KING OF LIP SERVICE

Halo, UI dan Indonesia!

Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras. Katanya begini, faktanya begitu. Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya.

Semua mengindikasikan bahwa perkataan yang dilontarkan tidak lebih dari sekadar bentuk "lip service" semata.

Berhenti membual, rakyat sudah mual!," tulisnya dalam caption. (TribunWow.com)

Baca artikel lain terkait