Terkini Daerah

Terus Diperas, Eks Calon Walkot Siantar Jadi Otak Pembunuhan Wartawan, Oknum TNI Jadi Eksekutor

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Simanjuntak saat memaparkan kasus tembak mati wartawan media online Mara Salem Harahap alias Marsal di Siantar, Kamis (14/6/2021)

"Y mengemudi sepeda motor dan AS melakukan penembakan yang mengenai bagian kaki korban di sebelah kiri paha atas."

"Dan mengenai hasil autopsi, tembakan mengenai tulang kaki korban. Pada akhirnya tulang patah dan mengenai pembuluh arteri. Maka mengeluarkan darah yang secara deras."

Rekam Jejak Korban Pernah Dikeroyok

Jauh sebelum korban tewas, Marsal ternyata pernah menjadi target pengeroyokan karena berita yang ia tulis.

Hal tersebut disampaikan oleh Farida Isna Harahap selaku kakak kandung korban.

Menurut keterangan Farida, korban saat itu dihajar gara-gara meliput narkoba dan perjudian.

"Pernah dia (Marsal) dikeroyok sekitar 3 tahun yang lalu soal pemberitaan juga. Pemberitaan soal narkoba, bandar judi gitu. Mungkin ada yang keberatan," jelas Farida, Sabtu (19/6/2021).

Berdasarkan keterangan Farida, korban sejak dulu terkenal vokal dan selalu mengeluarkan pernyataan keras lewat pemberitaan dan lewat media sosial.

Rekan korban Rencana Siregar menyebut, kematian Marasalem pertama kali terungkap setelah alarm mobil berbunyi.

Selain itu, warga sekiar juga sempat mendengar suara tembakan.

Baca juga: Fakta Baru Kasus Penembakan Wartawan di Simalungun, Korban Sempat Bertemu Pengusaha sebelum Tewas

"Dia ditemukan tewas di dalam mobilnya. Kemudian mobilnya mengeluarkan suara alarm. Dari situlah warga berdatangan. Kabarnya ada terdengar satu kali tembakan juga," ujar Rencana.

"Kabarnya ada terdengar satu kali tembakan juga."

Sebelum ditembak mati, kata Rencana, korban sempat bertemu dengan seorang pengusaha.

Ia menduga pembunuhan itu berkaitan dengan artikel yang ditulis korban.

"Kau ditelusuri lebih lanjut, indikasinya ke arah mengenai pemberitaan."

Halaman
1234