TRIBUNWOW.COM - Momen langka atau unik ditunjukkan oleh para pemain Timnas Inggris di ajang Piala Eropa atau EURO 2020.
Dilansir TribunWow.com, skuad Timnas Inggris melakukan aksi berlutut sebelum pertandingan melawan Skotlandia di Stadion Wembley, London, Inggris, Sabtu (19/6/2021).
Aksi ini sebenarnya beberapa kali dilakukan oleh pasukan The Three Lions di EURO 2020.
Meski begitu, apa yang dilakukan oleh Harry Kane dkk itu mengundang pro dan kontra dari pendukungnya sendiri.
Baca juga: EURO 2020: Reaksi Ali Daei setelah Rekor 109 Golnya Disamai oleh Bintang Portugal Ronaldo, Rela?
Baca juga: Daftar Pemain Tersubur di EURO 2020: Top Skor Bundesliga Gugur, Persaingan Milik Ronaldo dan Lukaku
Uniknya, pada matchday terakhir Grup D EURO 2020, Skotlandia bahkan ikut melakukan aksi tersebut untuk solidaritasnya kepada Inggris.
Federasi Sepak Bola Inggris (FA) juga sempat membuat pernyataan yang meminta para suporter bersikap baik ketika kedua tim yang bertanding dengan hasil imbang itu melakukan aksinya.
Timnas Inggris melakukan gerakan berlutut itu untuk mengkampanyekan anti rasisme yang terjadi, bahkan menimpa beberapa pemain timnas Inggris.
Dikutip dari BBC, gerakan ini awalnya dilakukan pesepakbola Amerika Colin Kaepernick, dia berlutut saat menyanyikan lagu kebangsaan sebelum pertandingan pada 2016.
Dia mengatakan dia tidak tahan untuk menunjukkan kebanggaan pada bendera negara yang menindas orang kulit hitam.
Sejal itu, sikap tersebut menjadi simbol anti-rasis yang kerap dilakukan saat event olahraga danaksi unjuk rasa.
Gerakan itu juga kerap dilakukan ketika protes Black Lives Matter di Amerika setelah pembunuhan George Floyd.
Para pemain dan ofisial di Liga Premier mulai berlutut untuk menyoroti ketidaksetaraan dan diskriminasi rasial yang terjadi di negara tersebut.
Baca juga: Jadwal EURO 2020 Inggris Vs Jerman, Joachim Loew Langsung Tebar Ancaman kepada Gareth Southgate
Baca juga: EURO 2020: Reaksi Ali Daei setelah Rekor 109 Golnya Disamai oleh Bintang Portugal Ronaldo, Rela?
Beberapa penggemar mencemooh pemain yang berlutut sebelum pertandingan, itu cukup terdengar ketika Inggris bertanding di laga uji coba Euro 2020.
Tetapi para pemain mengatakan suporter yang mencemooh itu hanya minoritas dan tertutupi oleh penggemar yang bersorak.
Beberapa orang memang mengkritik gerakan tersebut dan mereka melihatnya sebagai sikap politik dan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip dalam olahraga.