Terkini Daerah

Ngaku Pulang ke Rumah Mertua seusai Cabuli Muridnya, Begini Nasib Guru Ngaji Cabul Asal Penjaringan

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MA, orangtua dari A (8), korban pencabulan oleh guru ngaji di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara. Foto laporan polisi (kanan). Terbaru, guru ngaji cabul asal Penjaringan bernama Heru kini telah berhasil diamankan polisi pada Senin (7/6/2021) malam.

"Kebaikan itu kan ada maunya. Anak saya dikasih tahu jangan bilang ke siapa-siapa, jangan bilang ke orang laki," kata MA mengutip pesan Heru kepada A.

Menurut penjelasan MA, Heru diketahui sering memberikan baju dan uang terhadap lima muridnya yang semuanya adalah perempuan di bawah umur.

"Ada lima orang yang difasilitaskan. Diduga korban dia ada lima orang itu, termasuk anak saya," ucap MA.

MA bercerita, pada Kamis (3/6/2021) malam, putrinya yakni A mengeluhkan rasa sakit di alat vital ketika buang air kecil.

"Itu terungkapnya setelah anak saya ngomong ke saya pas malam Jumat," kata MA.

"Anak saya katanya mau buang air kecil ngerasa perih (di kemaluannya)," sambungnya.

MA bercerita, awalnya ia menyembunyikan info bahwa A telah menjadi korban pencabulan Heru.

Dirinya baru berani bicara setelah ada sejumlah warga lain yang mengalami hal serupa.

"Saya diam dulu awalnya, sebelum warga ramai, takutnya pencemaran nama baik," kata MA.

"Berhubung ada yang sudah duluan ngomong, akhirnya saya ngomong. Ada lima orang yang diduga jadi korban," sambungnya.

Para keluarga korban kini telah melaporkan Heru ke Polres Metro Jakarta Utara.

MA sendiri ingin agar Heru diberikan hukuman yang setimpal.

Awalnya A yang baru saja pulang mengaji dari pengajian yang dipimpin Heru, nampak raut wajahnya murung.

Kemudian A mengeluhkan rasa sakit di alat vitalnya kepada orangtuanya yakni MA.

MA lalu mencecar A dengan sejumlah pertanyaan hingga akhirnya A bercerita soal pencabulan yang dilakukan Heru.

Halaman
1234