TRIBUNWOW.COM - Pemeran sinetron Zahra, Lea Ciarachel mengaku jera menerima tawaran peran yang tak sesuai usianya.
Ia pun merasa lega lantaran sudah tak lagi terlibat dalam sinema yang tayang di stasiun TV Indosiar tersebut.
Ke depannya, gadis 14 tahun itu hanya akan menerima tawaran akting yang sesuai dengan umurnya.
Baca juga: Lea Ciarachel dan Orangtua Dihujat Habis-habisan karena Sinetron Zahra, Boy William: Kenapa Diambil?
Baca juga: KPI Tetap Hentikan Sementara Sinetron Zahra meski Pemain Sudah Diganti, Ini Alasannya
Hal ini diungkapkan Lea Ciarachel di tayangan Nebeng Boy dalam kanal YouTube Boy William, Minggu (6/6/2021).
Ia menjadi bintang tamu dalam acara milik presenter Boy William tersebut.
Lea Ciarachel pun menuturkan ketakutannya saat diminta beradegan ranjang bersama Panji Saputra yang usianya terpaut di atasnya.
Lea Ciarachel yang belum cukup umur, mengaku tak mengerti bagaimana menolak skenario yang sudah ditetapkan itu.
Setelah menuai protes, ia pun akhirnya diberhentikan sepihak dari sinetron tersebut tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Namun, Lea Ciarachel justru merasa bersalah karena usianya menjadi alasan tayangan itu harus dihentikan sementara.
Gadis tersebut juga sempat menangis hebat lantaran menjadi sasaran hujatan akibat perannya.
Ia pun sedih harus berpisah dengan teman seusianya yang juga ikut syuting, serta sutradara dan kru yang baik padanya.
Meski begitu, Lea tetap lega lantaran terbebas dari sinetron yang ramai mendapat kecaman tersebut.
"Senang karena jadinya kan enggak ada yang ngomongin lagi, sudah selesai," kata Lea.
Di sisi lain, Lea sempat dijanjikan akan kembali diberi peran dalam sinetron lain.
"Rencananya aku mau dipindahin ke judul baru gitu," ungkap Lea.
"Oh, tapi mereka akan mindahin kamu ke judul baru," ulang Boy William.
"Iya, sinetron baru," kata Lea.
"Ke depannya kalau kamu ditawarin peran kayak gitu lagi mau enggak?," tanya Boy William.
Sontak saja Lea menggeleng kuat-kuat menyatakan penolakannya.
Ia mengaku tak mau lagi memerankan tokoh yang tak sesuai dengan dirinya dan akan lebih selektif.
"Mikir-mikir lagi lah," ujar Lea.
"Pokoknya aku yang sesuai sama umurku saja sih," imbuhnya.
Kemudian, Boy William menanyakan keinginan Lea untuk meminta maaf pada publik.
"Menurut kamu, kamu mau minta maaf enggak?," tanya Boy William.
"Ya, minta maaf mungkin kalau kalian lihatnya enggak enak aku minta maaf," ujar Lea.
"You'll be fine (Kamu akan baik-baik saja)," celetuk Boy William
Ia kemudian menanyakan cita-cita Lea yang ternyata sebelumnya ingin menjadi seorang dokter.
Pasalnya, gadis manis berdarah Perancis tersebut memiliki minat terhadap jurusan IPA.
Ia ternyata juga pintar dalam pelajaran hingga meraih peringkat pertama.
Namun, melihat peluang di depan matanya, Lea pun masih ingin melebarkan cita-citanya dengan menjajal dunia entertainment.
Baca juga: Lea Ciarachel Pemeran Zahra Mengaku Takut saat Beradegan Ranjang, Boy William Geleng Kepala
Baca juga: Boy William Tercengang, Lea Ciarachel Tak Tahu Perannya Jadi Zahra Diganti: Mungkin Kesal sama Aku
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 06.21:
Imbauan KPI terkait Sinetron Zahra
Sinetron Zahra yang merujuk Mega Series Suara Hati Istri: Zahra banyak dikritik lantaran Zahra yang dalam perannya menjadi Istri ketiga diperankan oleh artis dibawah umur.
Peran tersebut diperankan oleh Lea Ciarachel itu juga diketahui masih belum genap berumur 15 tahun.
Hal tersebut banyak mendapat kritik hingga masuk menjadi trending topic di media sosial Twitter sejak Selasa (1/6/2021).
Merespons hal tersebut Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memberikan keterangan pers yang dibagikan di halaman resminya kpi.go.id pada Rabu (2/6/2021).
Rilis tersebut juga dibagikan di laman twitter resminya @KPI_Pusat yang telah tercentang biru.
Dalam keterangannya KPI mengingatkan prinsip perlindungan anak yang tertuang dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dam SPS).
KPI mengimbau rumah produksi agar memahami betul P3 dan SPS khususnya Pasal 15 ayat (1) SPS KPI 2012 yang menyebutkan bahwa lembaga penyiaran wajib memperhatikan dan melindungi kepentingan anak dan/atau remaja.
Komisioner KPI Pusat Bidang Kelembagaan Nuning Rodiyah ingin pengelola rumah produksi memahami bahwa menjadikan anak sebagai pemeran dalam seni peran harus diberikan peran yang sesuai dengan umur mereka sebagai anak.
"Jangan sampai diberi peran-peran yang akan berpengaruh secara negatif bagi tumbuh kembang dan psikologis anak," ujarnya.
Nuning meminta lembaga penyiaran dan rumah-rumah produksi dapat membuat konten siaran yang mendukung tumbuh kembang anak dengan baik agar dapat menghadirkan generasi bangsa yang unggul dan berkualitas.
Dia juga menyinggung terkait acara yang dikatakan dapat menstimulasi pernikahan usia muda dalam program siaran.
Karena menurut Nuning pernikahan diusia muda akan berdampak buruk khususnya bagi perempuan yang dapat kehilangan kesempatan pendidikan.
"Karena lembaga penyiaran justru harus mendukung upaya pemerintah menekan angka pernikahan di bawah usia dewasa di Indonesia yang masih tinggi," jelasnya.
Sebelumnya, KPI sendiri juga ternyata telah mendapat banyak laporan dan akan memanggil pihak pembuat sinetron tersebut untuk klarifikasi.
Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Mulyo Hadi Purnomo mengatakan, pihaknya akan meminta penjelasan langsung terhadap stasiun penyiaran Indosiar pada siang hari ini.
“Kami akan meminta penjelasan dari Indosiar siang nanti. Yang akan hadir siapa, kami belum tahu,” kata Mulyo kepada Kompas.com, Rabu (2/6/2021). (TribunWow.com/ Via/ Afzal)