Pilpres 2024

Alasan Politisi PDIP Effendi Simbolon Usulkan Puan-Anies di Pilpres 2024: Jangan Lagi Prabowo

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dinilai cocok untuk maju sebagai calon presiden dan wakil presiden 2024.

TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dinilai cocok untuk maju sebagai calon presiden dan wakil presiden 2024.

Hal itu diungkapkan Politisi PDIP Effendi Simbolon dalam diskusi virtual medcom.id bertajuk "Puan Iri Hati atau Ganjar Tak Tahu Diri?" Minggu (30/5/2021).

Menurut Effendi Simbolon, Puan cocok sebagai calon presiden 2024 dan Anies sebagai wakil presiden 2024.

Baca juga: PKS Sebut Anies Baswedan Punya Potensi Besar di Pilpres 2024 tapi Belum Berniat untuk Mengusung

Usulan itu terungkap di tengah merebaknya isu bahwa Puan akan diduetkan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Saya punya usul, saya bilang, Mbak Puan itu dipasangkannya harus sama Anies. Jangan lagi Prabowo. Jadi Puan capres, Anies cawapres," kata Effendi.

Effendi menilai, usulan tersebut merupakan rekonsiliasi nasionalis dan religius.

Ia juga menampik bahwa usulan tersebut mendahului wewenang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait Pilpres 2024.

"Ini serius, saya resmi saya mengusulkan (Puan-Anies). Kan ini usul," ujarnya.

Baca juga: Ganjar Disarankan Pindah Partai demi Maju Pilpres 2024, Politisi PDIP: Monggo kalau Orangnya Mau

Lebih lanjut, Effendi menyarankan agar Gerindra mendukung pasangan Puan-Anies untuk 2024.

Ia juga mengatakan, Puan dapat maju dari PDIP lantaran partai tersebut dapat menyalonkan dari kadernya sendiri.

"Mbak Puan itu maju dengan figur. Kan bisa nyalon sendiri PDIP. Jadi kali ini Gerindra ikut mendukung lah di belakang," ucapnya.

Anggota Komisi I DPR itu juga menilai, duet antara Puan dan Anies lebih cocok dibandingkan dengan Prabowo Subianto.

Ia mengukur hal tersebut dari dua celah yaitu nasionalis dan religius.

Ditambah, menurutnya dukungan partai-partai untuk Anies Baswedan juga akan lebih banyak.

"Kalau PDIP itu 24 persen, ditambah Gerindra itu 13 persen, itu kurang dari 40 persen. Kalau dua calon ya kalah. Tapi kalau itu dikombinasi dengan partainya yang mendukung Pak Anies, wah itu bisa sesuatu," jelasnya.

Halaman
12