Viral Medsos

5 Fakta Viral Seporsi Pecel Lele Dijual dengan Harga Tak Wajar, Kronologi hingga Tanggapan Pemkot

Penulis: Yonatan Krisna Halman Tri Santosa
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemilik akun instagram @cetul.22 berbagi curhatanyya setelah makan pecel lele di kawasan Malioboro Yogyakarta dalam Kanal Youtube Tribun Video pada Kamis (27/5/2021)

TRIBUNWOM.COM - Video yang menunjukkan seorang wisatawan harus membayar Rp 37 ribu untuk seporsi pecel lele viral di media sosial.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (27/05/2021), kejadian tersebut diketahui berada kawasan Malioboro Kota Yogyakarta.

Kendati demikian, tidak disebutkan identitas nama warung sang penjual pecel lele.

Dari video yang beredar, diketahui wisatawan tersebut mengunggah kejadian melalui akun Instagram pribadinya, @cetul.22 pada Rabu (26/5/2021).

Setelah viral di media sosial, Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro hingga Pemerintah Kota Yogyakarta (Pemkot) pun turut angkat bicara.

Berikut ini fakta-fakta terkait video viral pecel lele di kawasan Malioboro, Yogyakarta.

Baca juga: Fakta Viral Harga Tak Wajar untuk Seporsi Pecel Lele di Malioboro, Ini Kata Pedagang dan Pemkot

1. Beberkan Rincian Harga

Wisatawan yang belum diketahui nama aslinya tersebut membeberkan rincian harga seporsi pecel lele lewat jejaring media sosial Instagram dan Tiktok.

Pemilik akun tiktok  @aulroket tersebut menulis untuk seporsi pecel lele sendiri dihargai Rp 20 ribu belum termasuk nasi dan lalapan.

Jika ingin menambah nasi maka harus membayar Rp 7 ribu dan lalapan Rp 10 ribu.  

Hal tersebut membuatnya kesal karena dengan harga tersebut, dia beranggapan bisa membeli makanan di satu di antara Fast Food ternama di dunia.

Tak hanya itu, ia merasa bahwa dirinya telah dijebak. 

Baca juga: Fakta Viral Harga Tak Wajar untuk Seporsi Pecel Lele di Malioboro, Ini Kata Pedagang dan Pemkot

2. Respons Pemkot

Peristiwa itu membuat petinggi Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta turut angkat bicara. 

Walikota Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi akan memberikan sanksi tegas dengan menutup warung tersebut untuk selamanya jika hal tersebut memang terbukti. 

Pihaknya juga telah bekerjasama dan menyepakati dengan pedagang dan komunitas setempat  untuk menyesuaikan harga makanan dan menertibkan anggotanya. 

"Tolong yang tahu di mana membeli dan kapan terjadi bisa diinfokan ke Pemkot Yogyakarta. Sebab, jika itu benar, sanksinya jelas dan tegas, yaitu ditutup selamanya," Heroe Poerwadi saat dihubungi, Rabu (26/5/2021).

"Semua komunitas dan pedagang harus menertibkan anggotanya. Sebab, jika itu benar, oknum-oknum itulah yang merusak nama Malioboro dan Yogyakarta."

3. Paguyuban Beberkan Harga Tertinggi

Dikutip dari portal Tribun Jogja pada Rabu (26/5/2021), Ketua Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro Sukidi mengatakan harga pecel lele seporsinya paling mahal hanya sekitar Rp 15 ribu sampai Rp 18 ribu. 

Ketua Paguyuban juga mempertanyakan akan kebenaran dari harga menu tersebut dan bagi dia, harusnya konsumen bisa membaca buku menu terlebih dahulu sebelum membeli. 

"Hasil survei kami harga tertinggi di lapangan pecel lele itu Rp 15 ribu -18 ribu per porsi. Tapi tadi di medsos disebut harganya Rp 20 ribu plus lalapan Rp 10 ribu." uangkap Mukidi

"Apa itu benar? Harusnya konsumen yang makan di Malioboro bisa baca, berapa harga yang tercantum di daftar harga."

4. Menjadi Diskusi 

Mukidi dan anggotanya membahas hal ini secara serius, pasalnya harga tersebut melewati batas wajar normal. 

Ia beranggapan bahwa pedagang juga masih berpikir positif meski usahanya sedang dilanda pandemi Covid-19. 

"Dalam arti persiapan menjelang musim libur lebaran tetap terkontrol. Baik itu tentang harga maupun pelayanan," Ucap Mukidi.

5. Sayangkan Sikap Wisatawan

Mukidi menyayangkan sikap wisatawan tersebut yang lengsung mengunggah permasalahan tersebut lewat media sosial.

menurutnya, harusnya wisatawan bisa menyampaikan kritik dan pesan tersebut lewat kotak surat atau kepada UPT

"Saran kami jangan terus ngomongnya di medsos. Kan ada saran pengaduan baik lewat UPT maupun lewat kotak surat," ujar dia.

Pihaknya siap memfasilitasi keluhan tersebut selagi permsalahan terebut belum terbukti dengan menunjukkan nota tersebut. 

"Ya selama ada bukti-bukti yang benar, Contoh nota, dan nama warung pasti kami bantu." Tambahnya. 

Tapi kalau gak bisa menunjukan bukti, sama aja itu pencitraan, pingin viral."

"Untuk sanksi kepada pemilik warung pasti ya. Dari dulu sudah ada sanksi kalau memang benar-benar itu terbukti," 

(TribunWow.com/Krisna)

Sebagian artikel ini telah diolah dari Tribun Jogja dengan judul Ketua Paguyuban Lesehan Malioboro Minta Bukti Pembelian Pecel Lele yang Viral dan di Kompas.com dengan judul  Video Viral Keluhan Harga di Lesehan Malioboro Yogya, Ini Respons Pemkot dan Pedagang