TRIBUNWOW.COM - Gerhana bulan total yang berlangsung Rabu (26/5/2021) terlihat di sejumlah negara di belahan dunia.
Dilansir TribunWow.com, dalam momen ini, bulan dalam kondisi paling dekat dengan bumi.
Bulan tak hanay tampak lebih besar, namun juga berwarna oranye kemerahan hingga disebut super blood moon.
Warna merah berasal dari Bumi yang menghalangi sebagian besar cahaya matahari yang mencapai bulan.
Gerhana bulan ini terjadi pertama kali sejak Januari 2019.
Baca juga: Gerhana Bulan Total Terjadi Hari ini, BMKG Ingatkan Potensi Banjir Rob di Beberapa Wilayah 26-31 Mei
Baca juga: Amalan dan Doa yang Dibaca saat Melihat Gerhana Bulan Total Malam Ini: Rabbana Ma Khalaqta
Gerhana bulan kali ini terlihat di negara-negara Asia Timur, Australia, Pasifik, dan Amerika.
Namun, gerhana bulan total ini tak bisa disaksikan di India.
Melansir dari Daily Mail, fenomena yang disebut Super Moon ini terjadi ketika fase bulan purnama terjadi pada titik tertentu dalam orbit 27 hari mengelilingi Bumi, yang dikenal sebagai “perigee.”
Jarak bulan dari planet Bumi ketika itu hanya 226.000 mil.
NASA mencatat bahwa 'Super Moon' bukanlah istilah astronomi resmi tetapi biasanya menggambarkan bulan purnama yang datang dalam setidaknya 90 persen dari perigee.
Di Amerika, pemandangan gerhana bulan terbaik bisa dilihat di Alaska dan Hawai.
Warga Shile Selatan dan Argentina juga bisa menyaksikan fenomena alam ini.
Ahli astrofisika Universitas Nasional Australia Brad Tucker mengatakan bayangan itu menciptakan cahaya merah jingga yang menakjubkan, yang terlihat seperti matahari terbit atau terbenam dengan fenomena yang terjadi setiap lima tahun atau lebih.
“Kami mendapatkan dua hal keren dan berbeda yang terjadi dengan bulan purnama yang sama,'' katanya kepada AAP.
"Tidak sering terjadi untuk mendapatkan kombinasi ini ... jadi ini pasti pemandangan yang istimewa dan tidak ingin Anda lewatkan," kata Tucker.