TRIBUNWOW.COM - Analis Politik Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang, Adib Miftahul, buka suara soal isu konflik PDI Perjuangan (PDIP) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dilansir TribunWow.com, Adib menyebut PDIP seolah sudah menutup rapat-rapat pintu maaf untuk Ganjar.
Namun, ia juga meniali sikap acuh PDIP terhadap Ganjar bisa menjadi suatu kesalahan.
Baca juga: Tak Diundang Puan Maharani dalam Acara Pengarahan Kader PDIP, Berikut Respons Ganjar Pranowo
Baca juga: Isi Arahan Puan Maharani untuk Kader PDIP soal Kepemimpinan, Absennya Ganjar Pranowo Jadi Sorotan
Terkait hal itu, Adib lantas menyinggung pernyataan Ketua DPP PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto, dan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani.
Menurut Adib, PDIP bisa lemah tanpa Ganjar nantinya.
"Saya melihat sebuah kelemahan ketika pesan yang disampaikan Bambang Wuryanto dan Puan ketika ada agenda PDIP di Jawa Tengah yang secara terang-terangan tidak mengundang Ganjar," ujar Adib, dikutip dari Tribunnews.com, Senin (24/5/2021).
"Ini terlihat sebagai pengganjalan secara keras dan seolah mulai menutup pintu rapat-rapat kepada Ganjar, nah saya kira ini (bisa jadi) kesalahan dan kelemahan bagi PDIP nanti."
Adib mengatakan, survei elektabilitas Ganjar yang dinilai stabil mengingatkannya pada sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2014 lalu.
Ia menilai, posisi Ganjar saat ini sangat mirip dengan Jokowi yang dinilai sederhana, merakyat dan egaliter.
Karena itu, Adib menduga Ganjar bisa membawa PDIP memenangkan Pilpres 2024.
Baca juga: Fakta Viral Video Halal Bihalal Dangdutan di Markas PDIP PAC Sukoharjo, 21 Orang Diperiksa Polisi
Baca juga: Sebut Mimpi Ganjar Pranowo Jadi Capres Bisa Tamat, Pengamat: Puan Mewakili Serangan dari Pusat
Namun melihat adanya konflik PDIP dan Ganjar, Adib menduga gubernur Jateng itu akan diusung partai lain seperti Gerindra, NasDem, hingga Demokrat di Pilpres 2024 mendatang.
"Peluang Ganjar menjadi capres dari partai lain terbuka lebar," kata Adib.
"Kalau kita bandingkan misalnya dengan Anies, tanpa partai pun tetap banyak yang melirik, ini juga pasti karena bermodal popularitas, elektabilitas tinggi."
"Jadi saya kira Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Anies Baswedan yang merupakan tokoh-tokoh potensial, kalaupun tidak dilirik oleh partainya sendiri, maka akan diambil oleh partai lain," tukasnya.
Bambang: Ganjar Kelewatan