Kabar Tokoh

Gojek dan Tokopedia Merger Jadi GoTo, Ini Sosok Patrick Cao yang Jabat sebagai Presiden Perusahaan

Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden GoTo, Patrick Cao.

Patrick kemudian melanjutkan studi di Tsinghua University.

Ia mengambil program Magister Adiminstrasi Bisnis.

Berikut riwayat pendidikan Patrick Cao:

- Jakarta Intercultural School;

- Carnegie Mellon University;

- Tsinghua University.

Sebelum di Tokopedia, Patrick pernah menjabat sebagai Principal di Formation 8 selama satu tahun, yakni 2015-2016.

Ia juga pernah bekerja di USB Investmen Bank selama sembilan tahun (2006-2015) sebagai Direktur Eksekutif.

Lalu, Patrick juga sempat menjabat Direktur di Moelis & Company pada 2011 hingga 2012.

Sekilas tentang GoTo

Platform layanan on-demand Gojek dan marketplace Tokopedia resmi merger dan mengumumkan pembentukan nama Grup GoTo pada hari ini, Senin (17/5/2021). (ist)

Dalam catatannya, Grup GoTo memiliki lebih dari dua juta mitra driver yang terdaftar per Desember 2020, 11 juta mitra usaha (merchant) per Desember 2020, lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan (Monthly Active User/MAU) serta berkontribusi sebesar 2 persen kepada total PDB Indonesia.

Indonesia memiliki PDB lebih dari USD 1 triliun, serta merupakan negara dengan populasi terbesar keempat di dunia dengan total penduduk 270 juta.

Baca juga: Sosok Evan Sanders, Pemeran Nino sekaligus Suami Elsa dalam Sinetron Ikatan Cinta

Grup GoTo akan menggarap potensi besar pertumbuhan ekonomi Indonesia - terbesar di Asia Tenggara - yang memiliki segmen kelas menengah yang terus bertumbuh pesat serta populasi muda yang sangat tanggap teknologi.

Grup GoTo akan memberi layanan pengiriman cepat dengan jangkauan luas untuk berbagai layanan digital, akan menjadikan pengiriman di hari yang sama untuk layanan e-commerce (same-day-ecommerce delivery) menjadi sebuah standar praktik sehari-hari di Indonesia.

GoTo juga akan semakin meningkatkan layanan pembayaran dan keuangannya untuk dapat menjangkau sekitar 140 juta masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam mengakses sistem keuangan di Indonesia (underserved segments).

Halaman
123