Terkini Daerah

Muda-mudi Kepergok Berduaan di Kamar Penginapan, si Pria: Sebentar Lagi Juga Mau Nikah

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan bukan suami istri yang terjari operasi pekat di Objek Wisata Karapyak, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (8/5/2021) siang.

TRIBUNWOW.COM - Sepasang muda-mudi yang bukan suami istri kepergok berduaan di kamar sebuah penginapan di Objek Wisata Karapyak, Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (8/5/2021) siang.

Mereka terjaring razia Operasi Penyakit Masyarakat (pekat), yang dilakukan oleh petugas gabungan.

Dari beberapa pasangan yang diamankan, mengaku hanya mampir di penginapan.

Baca juga: Viral Sejoli Kepergok Mesum di Kuburan China, Gelap-gelapan Tak Pakai Celana: Jangan Direkam, Malu

Satu yang menginap berinisial WH (19) asal Sidareja, Kabupaten Cilacap, Jawa tengah.

Ia mengaku datang bersama calon istrinya hanya ingin bermain di Objek Wisata Karapyak.

"Tapi karena lelah sedang puasa, saya dan calon mampir ke penginapan untuk beristirahat. Ini juga, baru masuk ke penginapan," ujar WH saat ditemui Tribunjabar.id di Mapolsek Kalipucang, Sabtu (8/5/2021).

Ia mengatakan biasanya main ke pantai Pangandaran.

Ia mengaku baru kali ini main ke Karapyak.

"Enggak biasa ke penginapan. Kami baru sekarang main ke sini," ucapnya malu.

Sementara AR (20) warga Cimaragas menyampaikan ia datang ke penginapan bersama calon istrinya, jadi bukan orang lain lagi.

"Sebentar lagi juga mau nikah, ke sini (Karapyak) karena lelah kami masuk penginapan."

"Nanti sore juga pulang, saya sama calon suami hanya kecapaian saja," kata AR.

Baca juga: Digerebek Berduaan di Hotel, Pasangan Ini Panik Pakai Baju, si Pria: Saya Baru Lulus SMK, Cuma Main

Diketahui operasi pekat ini dilakukan di objek wisata Karapyak, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Operasi pekat ini berdasarkan laporan masyarakat setempat, dan beberapa penginapan yang berada di tempat tersebut menjadi target utama petugas gabungan.

Kapolsek Kalipucang, Kompol H Jumaeli mengatakan, operasi pekat ini dilakukan tentu berdasarkan laporan masyarakat.

Halaman
12