Namun, NA memberinya uang Rp 30.000.
NA kala itu berpesan bahwa sate tersebut dikirim oleh Pak Hamid di Pakualaman untuk paket takjil.
Namun sesampainya di rumah Tomy, kiriman sate itu ditolak.
"Sampai sana sepi dan saya telepon Pak Tomy. Saya bilang dari Gojek, ini ada paket takjil dari Pak Hamid di Pakualaman," terang Bandiman.
"Nah, Pak Tomy bilang saya tidak merasa punya teman yang namanya Hamid (asal) Pakualaman. Apalagi sahabat apa saudara tidak punya, lalu saya telepon ibunya (istri Tomy) dan ternyata juga tidak kenal."
Karena itulah, Bandiman membawa sate itu pulang dan dimakan oleh keluarganya.
Naba dan istri Bandiman mengalami mual dan langsung dibawa ke RSUD Kota Yogyakarta.
Sayang, nyawa korban tak bisa diselamatkan.
Baca juga: Identitas Pengirim Sate Beracun di Bantul Terungkap, Wanita Majalengka Racik Bumbu Dicampur Sianida
Sasaran Asli
Tomy adalah anggota Kepolisian di bagian Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polresta Yogyakarta.
Pangkatnya Aiptu dan sudah menjadi penyidik senior di Reskrim Polresta Yogyakarta.
Informasi itu dibenarkan oleh Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja.
Ia menjelaskan, Tomy berpangkat Aiptu dan kini masih berstatus sebagai penyidik senior di Satreskrim Polresta Yogyakarta.
"Betul, yang bersangkutan adalah penyidik senior di Reskrim Polresta Yogyakarta, pangkatnya Aiptu," jelasnya.
Timbul mengatakan ratusan kasus kriminal pernah ditangani.