TRIBUNWOW.COM - Polisi berhasil menguak sosok wanita bernama Nani Apriliani Nurjaman alias Tika alias NA (25), yang menjadi tersangka pengiriman sate beracun.
Dilansir TribunWow.com, diketahui sate beracun itu salah sasaran, justru menewaskan seorang anak pengemudi ojek online (ojol) Naba Faiz Prasetiyo (10) alias NFP di Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sate tersebut sebetulnya hendak menyasar seorang anggota polisi senior di Polresta Yogyakarta, yakni penyidik Aiptu Tomi.
Baca juga: Siapa Aiptu Tomi, Polisi yang Jadi Sasaran Sate Beracun di Bantul: Penyidik Berprestasi dan Ramah
Hal tersebut dikonfirmasi Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Burkhan Rudy Satria.
Terungkap kemudian motif pembunuhan berencana tersebut karena dendam atau sakit hati.
Pasalnya Tomi menikah dengan wanita lain.
Walaupun begitu, polisi masih memeriksa apakah ada kemungkinan lain.
Diketahui NA lebih banyak bungkam saat diperiksa.
"Masih kami dalami, apakah nanti ada tersangka lain, kami masih mendalami," kata Burkhan Rudy Satria, dikutip dari TribunJogja.com, Senin (3/5/2021).
NA dijerat dengan Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman pidana mati atau seumur hidup atau paling ama 20 tahun.
Dalam kesempatan yang sama, sebelumnya Burkhan menyampaikan perencanaan yang dilakukan NA dalam melaksanakan aksinya.
Baca juga: Sakit Hati Target Nikahi Orang Lain, Nani Nekat Kirim Sate Beracun, Kini Terancam Hukuman Mati
"Setelah kami lakukan penyelidikan selama empat hari, akhirnya kami bisa mengungkap pengirim makanan," kata Burkhan.
"Tersangka ditangkap Jumat (30/04/2021) di Potorono, di rumahnya," jelasnya.
NA merupakan warga Majalengka, Jawa Barat.
Terungkap kemudian racun kalium sianida (KCN) memang sengaja dibeli tersangka secara daring.
Racun itu lalu ditaburkan di bumbu sate oleh tersangka.
Wanita yang kini mendekam di Polres Bantul itu disebut telah melakukan pembunuhan berencana.
Hal itu diketahui dari waktu pembelian racun.
Selain itu, NA juga merencanakan memesan ojol tanpa aplikasi sehingga tidak mudah terdeteksi.
"Makanya kami sebut ini sebagai pembunuhan berencana karena racun tersebut sudah dibeli sejak tiga bulan lalu," kata Burkhan.
"Selain itu dia sengaja memesan ojek online tanpa aplikasi, karena dianggap lebih aman. Tersangka mengaku tidak memiliki aplikasi saat memesan," lanjutnya.
Cara Kerja Sate Bersianida yang Tewaskan Anak Driver Ojol
Polisi mengungkap jenis racun yang menewaskan anak pengemudi ojek online (ojol) di Bantul, Naba Faiz Prasetiyo (8), adalah potasium sianida.
Dilansir TribunWow.com, ahli forensik Universitas adjah Mada (UGM) dr Lipur Riyantiningtyas menjelaskan cara kerja racun tersebut.
Ia menyebut potasium sianida adalah jenis racun yang banyak beredar bebas.
Baca juga: Anak Driver Ojol Tewas Konsumsi Sate Beracun Sianida, Polisi Duga Pelaku Lebih dari 1
Racun ini umumnya digunakan untuk obat hama, seperti pembasmi tikus.
“Sianida adalah senyawa kimia yang mengandung gugus C dan N, dengan atom atom C terikat 3 atom N," kata Lipur, dikutip dari TribunJogja.com, Sabtu (1/5/2021).
“Dalam jumlah yang kecil, sianida akan menimbulkan gejala mual, muntah, sakit kepala, pusing, gelisah, nafas sesak dan tubuh lemas," paparnya.
Apabila sianida masuk ke dalam tubuh dalam jumlah banyak, racun tersebut mencegak sel menggunakan O2 atau oksigen, sehingg sel-sel akan mati.
Selanjutnya efek yang dirasakan denyut nadi melambat dan hilang kesadaran.
“Korban juga bisa kejang, kerusakan paru, gagal napas yang akhirnya akan meninggal. Dosis letalnya 1,5mg/kg berat badan,” jelas Lipur.
Dosis letal yaitu ambang batas dosis di atas tubuh orang yang megonsumsi.
Diandaikan korban berbobor 30 kilogram, dosis letalnya sekitar 45 gram.
Baca juga: Dipesan Wanita Muda Berkulit Putih, Ini 5 Fakta Anak Driver Ojol Tewas Makan Sate Diduga Beracun
Sementara itu sang ibu yang ikut makan sate tersebut selamat dan hanya mendapat perawatan.
Hal tersebut terjadi karena dosis letalnya tidak melebihi bobot sang ibu yang lebih berat.
“Si ibu yang juga menyantap sate, kemungkinan dia makan dengan porsi sedikit. Sehingga, ibu selamat,” kata Lipur.
Sianida diketahui memiliki bau seperti kacang almond, tidak berwarna, dan pahit.
Keterangan terkait temuan racun dalam sate itu disampaikan Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono.
Hal itu ia sampaikan setelah hasil pemeriksaan laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Dinas Kesehatan DIY sudah keluar.
"Hasil laboratorium, iya, positif sianida. Racunnya potasium sianida," kata Wachyu.
Ia menjelaskan kandungan dalam racun ini juga ditemui dalam potas, seperti racun ikan.
Ia mengungkapkan potasium sianida mudah didapatkan, bahkan dijual bebas secara online.
"Racun sianida ini juga dijual online, banyak. Dijual secara bebas," papar Wachyu. (TribunWow.com/Brigitta)
Artikel ini diolah dari TribunJogja.com dengan judul Pengirim Paket Sate Beracun Ditangkap, Terancam Pidana Seumur Hidup hingga Hukuman Mati dan Pengakuan Pelaku Pengirim Sate Beracun: Beli Racun Sianida via Daring hingga Motif Sebenarnya.