Terkini Nasional

Tahu Gerak-gerik Terorisme di Indonesia, Ali Imron Justru Bersyukur Lihat Skala Serangan di Makassar

Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terpidana kasus terorisme bom Bali 1 Ali Imron menjelaskan soal terorisme di YouTube Akbar Faizal Uncensored, Kamis (29/4/2021).

TRIBUNWOW.COM - Beberapa bulan terakhir, telah terjadi sejumlah serangan terorisme di Indonesia, mulai dari serangan di Gereja Katedral Makassar hingga di Mabes Polri.

Melihat hal tersebut, terpidana teroriseme Bom Bali 1, Ali Imron justru bersyukur.

Ia merasa lega serangan terorisme di Indonesia masih tergolong berskala kecil.

Lokasi dan kendaraan roda dua yang digunakan pelaku bom bunuh diri di depan pagar Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) malam. Pascaledakan, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau lokasi ledakan bom bunuh diri. Adapun terduga pelaku bom bunuh diri ini pernah melaksanakan operasi di Jolo, Philipina, yang merupakan bagian dari kelompok Jemaah Ansarut Daulah (JAD) yang diamankan beberapa waktu lalu. Hingga saat ini aparat terus melakukan pengembangan. (Tribun Timur/Sanovra Jr)

Baca juga: Pelaku Bom Bali I Ali Imron pada Korban Bom Bali I Mengaku Tersiksa: Kesalahan Saya Tak Bisa Ditebus

Hal itu ia sampaikan dalam kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, Kamis (29/4/2021).

"Ada pengamat atau orang itu yang bilang oh ini gagal deradikalisasi yang di Indonesia," kata Ali Imron.

"Saya gitu itu ikut jengkel," lanjutnya.

Ali Imron mengaku menyadari betul betapa besar pergerakan terorisme di Indonesia.

Berkaca dari data tersebut, ia merasa bersyukur serangan terorisme di Indonesia tidak mencapai skala yang besar.

"Saya tidak meremehkan para korban (sasaran aksi teror)," kata Ali Imron.

"Tetapi ketika aksi teror itu cuma seperti itu, saya bersyukur."

"Karena saya tahu petanya terorisme di Indonesia itu besar sekali," lanjutnya.

Ia menjelaskan, pada dasarnya, kelompok teroris baik dalam skala global maupun nasional dibagi menjadi dua kelompok, yakni Al-qaeda dan afiliasinya serta ISIS dan afiliasinya.

Menurut pengakuan Ali Imron, di Indonesia terdapat dua kelompok teroris tersebut.

Ali Imron mengatakan, pada saat ini kedua kelompok itu tidak akur atau bermusuhan satu sama lain.

Ia menyebut, hal itu patut disyukuri karena akan sangat berbahaya apabila dua kelompok itu bersatu.

Halaman
123