Polres Bantul juga masih menunggu hasil pemeriksaan makanan, termasuk sate yang dikonsumsi oleh korban.
Sampel makanan sudah dikirimkan ke Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi (BBTKLPP) Yogyakarta sejak Senin (26/04/2021) kemarin.
Kepala BBTKLPP Yogyakarta Dr. dr Irene Susilo membenarkan adanya kiriman sempel makanan berupa sate bakar oleh pihak kepolisian ke laboratorium BBTKLPP Yogyakarta.
Sempel itu diterima beberapa hari yang lalu, dan saat ini proses uji kandungan dari makanan tersebut masih dilakukan oleh petugas laboratorium.
"Sempel sudah dikirim ke laboratorium kami. Tetapi saat ini masih proses penelitian," katanya, kepada Tribun Jogja, Rabu (28/4/2021).
Irene menambahkan, pihaknya belum bisa memberikan penjelasan apa pun karena hasil sempel saat ini belum keluar.
Ditanya adanya kandungan jenis racun tertentu dalam makanan tersebut, dirinya masih belum bisa menyimpulkan.
"Belum ada hasil, gak bisa saya jawab. Nanti kalau hasilnya udah ada, kami juga hanya bisa menginfokan ke pengirim saja," imbuh Irene.
Tak Ada CCTV di TKP
Selain memeriksa saksi dan makanan, penyidik juga mengecek sejumlah CCTV.
Namun sayangnya tidak ada CCTV di lokasi kejadian.
"Kami periksa CCTV, tetapi CCTV di lokasi kejadian tidak ditemukan. Kami lihat CCTV yang memang diperlukan, dan nanti bisa menjadi petunjuk,"ungkap AKP Ngadi.
Pihaknya telah mengetahui sedikit ciri-ciri dari perempuan yang mengirimkan sate tersebut.
Ciri-ciri tersebut diketahui dari keterangan ayah korban, Bandiman yang bekerja sebagai ojek online.
Bandiman menerima pesanan untuk mengantar makanan secara offline ke rumah Tomy di Bangunjiwo, Kasihan.