TRIBUNWOW.COM - Terduga teroris Ahmad Aulia mengungkap kesaksiannya pada acara baiat terhadap kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang dihadiri eks petinggi Front Pembela Islam (FPI), Munarman.
Dilansir TribunWow.com, sebelumnya Munarman ditangkap di kediamannya di Klaster Lembah Pnius, Perumahan Modern Hill, Kelurahan Pondok Cabe Udik, Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa (27/4/2021).
Ia diduga terlibat dalam terorisme terkait kehadirannya dalam baiat ISIS sebagai perwakilan FPI pada saat itu.
Baca juga: Aziz Yanuar Bongkar Bukti Munarman Tak Terlibat ISIS, Singgung Perubahan FPI: Berkat Beliau juga
Hal tersebut disampaikan dalam pengakuan Ahmad Aulia, seperti yang ditayangkan Metro TV.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Nama saya Ahmad Aulia, tempat tanggal lahir saya Makassar, 10 Maret 1991," kata Ahmad Aulia.
Ia menjelaskan penangkapannya di Polda Sulawesi Selatan setelah berbaiat kepada ISIS yang dipimpin Abu Bakr al-Baghdadi.
"Saya ditangkap pada 6 Januari 2021 di kantor polisi Polda Sulawesi Selatan. Adapun saya ditangkap di kantor polisi Polda Sulawesi Selatan karena saya berbaiat kepada daulatul Islam," jelas Aulia.
"Yang memimpin daulatul Islam yaitu Abu Bakr al-Baghdadi," lanjutnya.
Deklarasi baiat itu dilakukan pada Januari 2015 silam.
Acara tersebut dihadiri para simpatisan FPI berjumlah 100 orang.
Eks Sekretaris Umum FPI Munarman turut datang sebagai perwakilan FPI pusat.
Selain itu ada beberapa tokoh lainnya yang memimpin jalannya baiat.
Baca juga: Suasana Penggeledahan di Eks Markas FPI setelah Penangkapan Munarman, Dijaga Ketat Aparat
"Saat deklarasi, FPI mendukung daulatul Islam pada Januari 2015," papar Aulia.
"Saya berbaiat saat itu bersama dengan 100 orang simpatisan dan laskar FPI di Maskar FPI Makassar di Jalan Sungai Limboto, Makassar," ungkapnya.
"Saat berbaiat dihadiri oleh Munarman selaku pengurus FPI pusat pada saat itu, Ustaz Fauzan, dan Ustaz Basri yang memimpin baiat pada saat itu."
Kelanjutan baiat tersebut adalah taklim yang diselenggarakan FPI.
"Setelah baiat, saya pernah mengikuti taklim rutin FPI di Jalan Sungai Limboto sebanyak tiga kali. Yang mengisi acara atau taklim pada saat itu yaitu Ustaz Agus dan Abdurrahman," kata Aulia.
Lihat videonya mulai dari awal:
Aziz Yanuar Bongkar Bukti Munarman Tak Terlibat ISIS
Eks anggota kuasa hukum Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar membeberkan bukti untuk membantah tuduhan yang menyebut Munarman terlibat kelompok terorisme ISIS.
Diberitakan sebelumnya, Munarman ditangkap Densus 88 Antiteror di kediamannya, Selasa (27/4/2021).
Menurut Aziz, Munarman justru menentang ajaran terorisme.
Baca juga: Bantahan Aziz Yanuar saat Munarman Dituduh Terlibat Baiat ISIS: Acara Seminar, Beliau Hanya Diundang
Baca juga: Mata Munarman Ditutup Kain dan Tangan Diborgol saat Diciduk Densus 88, Kuasa Hukum Langsung Bereaksi
Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube Kompas TV, Selasa (27/4/2021).
"Yang jelas Beliau katakan bahwa yang Beliau isi itu poin materinya adalah kontra terhadap ajaran terorisme," ujar Aziz.
"Bahwa kita harus hati-hati, jangan terpancing website palsu yang mudah mengafirkan, mudah mengangkat senjata untuk pemerintah saat ini."
Terkait hal itu, Aziz lantas membeberkan satu bukti untuk menegaskan Munarman tak terlibat terorisme.
Selama bergabung di FPI, Munarman disebutnya menjadi orang yang menggerakkan pemuda Islam memerjuangkan hak lewat konstitusi.
Baca juga: Pascapenangkapan Munarman, Pintu Gerbang Menuju Rumahnya di Tangerang Selatan Diportal
Baca juga: Munarman Ditangkap atas Kasus Dugaan Terorisme, Aziz Yanuar: Kami Menduga Itu Fitnah
"Satu bukti saya sampaikan, Pak Munarman justru menggerakkan, mendidik pemuda Islam untuk melakukan perlawanan secara konstitusi," ujar Aziz.
"Berbagai upaya judicial review kan Beliau yang menginisiasi."
"Kemudian berbagai upaya terkait perlawanan hukum itu Beliau juga yang menginisiasi," lanjutnya.
Tak hanya itu, Aziz juga menyebut Munarmanlah yang mengubah paradigma FPI.
Ia menyebut, bukti-bukti itu sudah cukup bisa membantah tudingan keterlibatan Munarman dalam kelompok terorisme.
"Bagaimana FPI berubah paradigmanya lebih mengedepankan konstitusional dalam upaya aksi amal ma'ruf nahi munkar kan juga berkat Beliau inisiasi juga."
"Itu sebenarnya poin yang terang benderang, semuanya bisa lihat." (TribunWow.com/Brigitta/Tami)
Baca berita lainnya terkait penangkapan Munarman