"Potong tunjangan pejabat2 besar, kembangkan dan rawat alutsista yang baru," tulis @zsulton26.
"Bagaimana pendapat kalau Anggaran untuk ibu kota baru di alihkan untuk menambah anggaran penambahan dan perbaikan Alutsista? Mana yang lebih penting? Bagi saya Alutsista penting salah satu unsur pembentukan kekuatan militer di masa perang, jgn sampai negara kita di jajah karena Alutsista negara kita ketinggalan," tulis @indrasudrajat_isn.
"Rakyat titipkan harapan kepada bapak untuk mendatangkan alutsista Alutsista terbaik untuk TNI sehingga tidak ada lagi kedepannya prajurit yg menjadi korban karena alutsista yg kurang memadai, prajurit itu mahal harganya. Semangat bapak," komentar @arief_pambudi.
Dugaan Penyebab Tenggelamnya Nanggala 402 Menurut KSAL
Di sisi lain, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono menduga kapal selam Nanggala 402 tenggelam bukan karena kelalaian manusia (human error).
Tak hanya itu, ia juga mengatakan black out atau mati listrik bukanlah penyebab tenggelamnya kapal selam buatan Jerman ini.
Dilansir TribunWow.com, dari analisis awal, Yudo menyebut tenggelamnya kapal selam Nanggala 402 lebih dari faktor alam.
"Sudah kita evaluasi dari awal saya berkeyakinan ini bukan human error dan lebih kepada faktor alam," jelas Yudo, dikutip dari Kompas.com, Minggu (25/4/2021).
Baca juga: Sempat Tertunduk, Begini Reaksi Panglima TNI saat Umumkan 53 Awak Nanggala 402 Telah Gugur
Baca juga: KRI Nanggala 402 Tenggelam, Kapal Selam akan Diangkat, 53 Awak yang Gugur Diberi Kenaikan Pangkat
Meskipun begitu, menurut Yudo, untuk memastikannya badan kapal selam perlu diangkat terlebih dahulu.
"Jadi nantinya akan diinvestigasi setelah badan kapal bisa diangkat," sambungnya.
Yudo yakin betul tak ada kelalaian manusia yang menyebabkan insiden ini.
Ia berpendapat, semua prosedur sudah dilaksanakan selama proses menyelam.
Prosedur tersebut berupa adanya laporan penyelaman saat menyelam.
Tak hanya itu, Yudo juga menyebut terdengar sea rider penjejak bahwa kapal selam Nanggala 402 telah melaksanakan persiapan tempur, menyelam dan sebagainya.
"Dari awal saya sampaikan kapal ini tidak atau bukan human error karena saat proses menyelam sudah melalui prosedur yang betul mulai laporan penyelaman dan terdengar dari penjejak kemarin itu," jelas Yudo.
Ia lantas menjelaskan alasannya yakin tak terjadi black out selama penyelaman.
"Artinya tidak black out saat menyelam langsung hilang ini." (TribunWow.com)
Baca artikel lain terkait Kapal Selam Nanggala 402
Sebagian artikel ini telah diolah dari Kompas.com dengan judul TNI Yakin Penyebab KRI Nanggala-402 Tenggelam karena Faktor Alam, Bukan Human Error