Karena itu, Tatang meminta DPR membeli alat penyelamat kapal selam agar kejadian seperti ini bisa ditanganis ecara cepat.
"Tambahan lagi, tolonglah DPR perhatikan."
"Kalau perlu belilah kita alat penyelamat kapal selam."
"Malu rasanya Indonesia menyebut negara lautan, alat itu aja masih pinjam dari negara tetangga," tandasnya.
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-2.13:
Alami Keretakan
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Yudo Margono meyakini ada keretakan yang timbul pada badan KRI Nanggala-402.
Hal ini terbukti dari ditemukannya serpihan yang seharusnya terdapat di dalam kapal selam tersebut.
KSAL Yudo Margono menyebut barang berupa serpihan pembungkus pipa hingga botol pelumas periskop itu merupakan bukti yang autentik.
Baca juga: Ungkap Pesan Terakhir Teknisi Mesin KRI Nanggala Serda Guntur, Istri Terisak: Dek, Doain Ya
Baca juga: Dijuluki Monster Bawah Laut, Ini Profil Kapal Selam Nanggala Milik TNI AL yang Hilang Kontak
Melalui konferensi pers yang ditayangkan dalam kanal YouTube KOMPAS TV, Sabtu (24/4/2021), KSAL Yudo Margono memberikan keterangan.
Sejak KRI Nanggala-402 dilaporkan hilang kontak, pihak TNI beserta tim gabungan SAR segera bertindak.
Tim tersebut menelusuri wilayah terakhir terlihatnya KRI Nanggala-402 di sebelah utara pulau Bali.
Dari pencarian tersebut, akhirnya dapat ditemukan sejumlah barang dan serpihan yang diyakini merupakan milik kapal selam tersebut.
Barang-barang tersebut antara lain alat pelurus tabung torpedo, serpihan pembungkus pipa pendingin dan spons penahan panas prestrum.
Selain itu, ditemukan pula sebotol pelumas periskop, potongan alas untuk salat ABK dan tumpahan solar yang menggenang di air laut.