Kapal Selam Nanggala 402

Sebut Ada Keretakan pada Badan KRI Nanggala-402, KSAL Yudo Margono Beberkan Bukti-bukti Autentik

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Yudo Margono membeberkan perkembangan pencarian KRI Nanggala-402, Sabtu (24/4/2021).

TRIBUNWOW.COM - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Yudo Margono meyakini ada keretakan yang timbul pada badan KRI Nanggala-402.

Hal ini terbukti dari ditemukannya serpihan yang seharusnya terdapat di dalam kapal selam tersebut.

KSAL Yudo Margono menyebut barang berupa serpihan pembungkus pipa hingga botol pelumas periskop itu merupakan bukti yang autentik.

Kepingan dan barang-barang dari KRI Nanggala-402 yang ditemukan pihak tim SAR gabungan dan TNI AL, Sabtu (24/4/2021). (Capture YouTube KOMPASTV)

Baca juga: Ungkap Pesan Terakhir Teknisi Mesin KRI Nanggala Serda Guntur, Istri Terisak: Dek, Doain Ya

Baca juga: Dijuluki Monster Bawah Laut, Ini Profil Kapal Selam Nanggala Milik TNI AL yang Hilang Kontak

Melalui konferensi pers yang ditayangkan dalam kanal YouTube KOMPAS TV, Sabtu (24/4/2021), KSAL Yudo Margono memberikan keterangan.

Sejak KRI Nanggala-402 dilaporkan hilang kontak, pihak TNI beserta tim gabungan SAR segera bertindak.

Tim tersebut menelusuri wilayah terakhir terlihatnya KRI Nanggala-402 di sebelah utara pulau Bali.

Dari pencarian tersebut, akhirnya dapat ditemukan sejumlah barang dan serpihan yang diyakini merupakan milik kapal selam tersebut.

Barang-barang tersebut antara lain alat pelurus tabung torpedo, serpihan pembungkus pipa pendingin dan spons penahan panas prestrum.

Selain itu, ditemukan pula sebotol pelumas periskop, potongan alas untuk salat ABK dan tumpahan solar yang menggenang di air laut.

Menilik dari barang-barang yang berhasil ditemukan tersebut, KSAL Yudo Margono meyakini bahwa terjadi kerusakan pada KRI Nanggala-402.

Menurut KSAL Yudo Margono, ada keretakan sehingga barang yang seharusnya berada di dalam kapal bisa mengapung keluar.

"Dengan peralatan yang sudah keluar ini terjadi keretakan karena memang terjadi tekanan kedalaman yang sekian dalamnya sampai 700-800 meter ini tentunya terjadi keretakan terhadap kapal selam tersebut," tutur KSAL Yudo Margono.

"Terbukti barang-barangnya bisa keluar yang mana barang ini sebenarnya ada di dalam."

"Apalagi teflon yang untuk penahan atau pelurusnya torpedo shooter ini sampai bisa keluar berarti terjadi keretakan yang besar," tandasnya.

Baca juga: Akhirnya Kepingan KRI Nanggala-402 Ditemukan, dari Alas Salat ABK hingga Pelurus Tabung Torpedo

Baca juga: Alat Penyelamatan KRI Nanggala-402 Tak Memadai, Eks KNKT: Malu, Alat Begitu Saja Masih Pinjam

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 21.36:

Halaman
123