TRIBUNWOW.COM - Resmi ditetapkan oleh Polri sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama, keberadaan YouTuber kontroversial Jozeph Paul Zhang masih menjadi misteri.
Diketahui, Jozeph alias Shindy Paul Soerjomoeljono adalah warga kelahiran Indonesia yang pernah berkuliah di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga, Jawa Tengah.
Berdasarkan keterangan dari pihak kampus, Jozeph sempat berkuliah hingga jenjang S2 atau magister namun berhenti di tengah-tengah.
Baca juga: Jadi Member Pengikut Jozeph Paul Zhang Ternyata Berbayar, Segini Besarannya Diungkap sang YouTuber
Dikutip TribunWow.com dari TribunJateng.com, hal itu disampaikan oleh Rektor UKSW, Neil Semuel Rupidara.
Neil menjelaskan, Jozeph awalnya menempuh pendidikan S1 di UKSW tepatnya di Fakultas Pertanian lalu lulus pada tahun 1996.
"Kemudian sempat melanjutkan pendidikan S2 Magister Manajemen, tetapi tidak selesai," terangnya dalam rilis kepada Tribunjateng.com, Rabu (21/4/2021).
Selama berkuliah di UKSW, Neil menyebut Jozeph dikenal sebagai mahasiswa yang tergolong pandai.
Namun ia menyebut, tingkah Jozeph saat ini sulit dipahami dari perspektif kampus UKSW.
"Karena itu, kami melihat apa yang dilakukan Shindy Paul adalah sikap pribadi yang tidak mewakili siapa-siapa." ungkap Neil.
Neil juga menegaskan bahwa apa yang disampaikan oleh Jozeph tidak mencerminkan perilaku kaum kristen.
Ia turut meminta agar Jozeph menyampaikan permohonan maaf dan penyesalan ke publik.
Ajari Mahasiswa Toleransi
Neil menjelaskan, UKSW adalah kampus yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi termasuk toleransi beragama.
"Sejak awal berdiri UKSW adalah kampus yang mengembangkan keberagaman termasuk keragaman etnis dan agama," ungkapnya.
"UKSW adalah kampus Indonesia Mini. Untuk itu, UKSW mendidik mahasiswanya untuk dapat bersikap toleran."
"Kami berharap dia dapat menyampaikan penyesalannya dan memohon maaf atas keteledorannya," tegas Neil.
Sengaja Buat Kontroversi
Sementara itu, Duta Besar (Dubes) RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno tidak menutupi adanya kemungkinan bahwa Jozeph sengaja mencari kontroversi.
Ia mengatakan, tujuan akhir dari kontroversi itu adalah mendapat suaka politik serta kewarganegaraan Jerman.
Hal itu disampaikan oleh Arif dalam acara Sapa Indonesia Malam Kompastv, Selasa (20/4/2021) malam.
Mulanya ia menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada pemberitahuan dari Jerman bahwa Jozeph merupakan warga negara Jerman.
"Sampai hari ini kita tidak menerima informasi dari pemerintah Jerman, kita enggak menerima paspor yang bersangkutan," ungkapnya.
Baca juga: YouTube Miliknya Diblokir Polisi, Begini Reaksi Jozeph Paul Zhang, Cuma Tertawa: Mereka Cukup Cerdas
Arif memastikan, Jozeph bukanlah warga negara Jerman.
Terkait keberadaan Jozeph di Jerman, Arif mengiyakan ada kemungkinan Jozeph sengaja memicu kontroversi hingga bermasalah dengan hukum di negara asal supaya bisa mendapat suaka politik di Jerman.
"Ada kasus seperti itu, ini modus," kata Arif.
Arif mengatakan, modus membuat kontroversi bukan kali pertama ini terjadi.
"Sudah ada beberapa dari kita yang mengajukan political asylum dengan alasan Indonesia itu bukan (tidak) demokratis, tidak menghargai perbedaan perpendapat dan segala macam argumentasi," papar dia.
Terkait modus tersebut, Arif menyebut pemerintah Jerman pasti mengetahui mana yang modus dan mana yang bukan melalui kedutaan Jerman di Jakarta, Indonesia.
"Dan itu modus biasa dalam orang-orang yang ingin mencari suaka politik," kata Arif.
Arif kembali menegaskan bahwa ia tidak menutupi kemungkinan bahwa Jozeph sengaja memicu kontroversi hingga akhirnya terancam hukum di Indonesia.
Simak videonya mulai menit awal:
Ngaku Nabi dan Hina Islam
Dikutip dari laman YouTube Jozeph Paul Zhang, ia menyebut dirinya adalah pendiri The FIRM Foundation Indonesia.
Ia juga mendirikan Hagios Apologetic Centre.
Apologetic berarti bersifat meminta maaf atau bertobat.
Jozeph mengaku sebagai apologet Kristen yang membuat orang beragama lain beralih iman.
Ia dikabarkan tinggal di Bremen, Jerman.
Jozeph mengaku mengajarkan Injil kepada umat Muslim, atheis, dan agnostik di Eropa.
Baca juga: Jozeph Paul Zhang yang Ngaku Nabi Tak Langgar Hukum di Jerman, Ini Kesaksian Imam Masjid Frankfurt
Ia juga membuat perkumpulan para rasul di sekelompok kecil orang.
Ajaran Injil itu disampaikannya melalui YouTube dan saluran Zoom.
Jozeph mengaku sebagai pemberi Kursus Kitab Suci Tersertifikasi.
Jozeph kini mempunyai 51,8 ribu subscribers dengan total jumlah penonton lebih dari 9 juta orang.
Ia telah bergabung menjadi YouTuber sejak 28 September 2009.
Hal serupa ia sampaikan melalui blog pribadinya.
Ia mengaku kerap membahas Kristologi, yakni ilmu yang mendalami ajaran Kristus, serta Apologetik.
Selanjutnya ia menyebut kerap menulis artikel, buku, serta tulisan di media sosial yang bertujuan memuridkan umat beragama lain.
Jozeph kerap mengadakan seminar bertajuk Menjawab Iman Kristen.
Pengakuannya menyebut telah membaptis ratusan orang Islam melalui pemberitaan Injil secara lisan maupun tulisan di Benua Eropa.
Akibat pengakuannya yang mengejutkan itu, Jozeph kini diburu polisi.
Ia dilaporkan Komite Pemberantasan Mafia Hukum, Husin Shahab ke Bareskrim Polri pada 17 April 2021.
Tuduhannya yakni dugaan penistaan agama dan dugaan pidana ujaran kebencian.
Dalam videonya, Jozeph membuat konten video yang menyinggung ajaran agama Islam terkait puasa dan pengakuan sebagai nabi.
Sosok Jozeph menuai kecaman dari berbagai pihak.
Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas turut menyesalkan sikap Jozeph.
"Saya berharap ada penegakan hukum atas intoleransi yang sudah mengarah ke penistaan ini," kata Yaqut, dikutip dari Kompas.tv, Minggu (18/4/2021).
Beredar informasi bahwa Jozeph ber-KTP Salatiga, Jawa Tengah.
Hal ini juga turut diselidiki oleh aparat kepolisian.
(TribunWow.com/Anung/Tami)
Berita lain terkait Jozeph Paul Zhang
Sebagian artikel ini diolah dari TribunJateng.com dengan judul Rekam Jejak Jozeph Paul Zhang di UKSW Salatiga, Rektor: Kami Harap Dia Minta Maaf