TRIBUNWOW.COM - Itikaf sunnah dilakukan setiap waktu, tetapi yang paling utama (afdhal) jika dilakukan dalam Bulan Ramadan.
Arti dari itikaf ialah berhenti (diam) di dalam masjid dengan syarat-syarat tertentu, semata-mata niat beribadah kepada Allah.
Lalu, bagaimanakah tata cara itikaf?
Baca juga: Berapa Minimal Rakaat Salat Tahajud di Bulan Ramadan? Ini Tata Cara serta Waktu yang Tepat
Baca juga: Siapa yang Wajib dan Tidak untuk Membayar Zakat Fitrah? Simak Penjelasan dari Ustaz
Baca juga: Penjelasan terkait Waktu Terakhir Bayar Zakat Fitrah, Apakah Mendekati Idul Fitri?
Itikaf pada bulan Ramadan bisa dikatakan sebagai ruang perawatan khusus untuk menghilangkan kanker dosa dari dalam hati.
Itikaf merupakan lingkungan khusus yang jauh dari noda dan kotoran dunia.
Konon Rasulullah selalu melakukan Itikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.
Kemudian pada tahun di mana beliau meninggal dunia, beliau beritikaf selama dua puluh hari.
Ketika beliau tidak bisa itikaf, beliau kemudian menggantinya dengan i’tikaf sepuluh hari pertama di bulan Syawal.
Tindakan Rasulullah itu merupakan bukti pentingnya ibadah Itikaf.
Kesungguhan Rasulullah untuk mengerjakan ibadah yang satu ini juga bisa menjadi motivasi untukmu melakukan hal yang sama.
Baca juga: Bagaimana Hukum Keluarkan Air Mani atau Mimpi Basah saat Bulan Ramadan, Batalkah Puasanya?
Syarat dan Rukun Itikaf
Sebelum melakukan Itikaf, penting untuk memperhatikan syarat dan rukunnya, antara lain sebagai berikut:
Pertama, niat, dalam Itikaf harus ada niat sehingga orang yang melakukannya paham apa yang harus dilakukan.
Bahkan jangan sampai melamun, dan pikiran kosong.
نويت الاعتكاف لله تعالي