TRIBUNWOW.COM - Wali Kota Medan, Bobby Nasution bereaksi saat disinggung soal pengusiran dua wartawan di Balai Kota Medan.
Hal itu tampak saat Bobby Nasution berkunjung ke Kantor Pemerintah kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) , Selasa (20/4/2021).
Sekira pukul 09.30 WIB, Bobby tiba di Balai Kota Tangsel, yang berlokasi di Jalan Maruga, Ciputat, dengan menumpang Lexus LS 460 L.
Baca juga: Ungkit Fenomena Gibran dan Bobby, Jimly Sebut Jokowi Berubah di Periode 2: Ikut Tenggelam Menikmati
Dikawal Paspampres, Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tersenyum mendapat sambutan langsung dari Airin dan pejabat tinggi Tangsel lainnya.
Suami Kahiyang Ayu itu terlihat mengenakan kemeja hitam kasual dengan celana panjang abu-abu dan sepatu kets.
Setelah dua jam satu ruangan berbincang dengan Airin, Bobby merampungkan kunjungannya.
Sejumlah jurnalis yang bertugas di Tangsel sudah bersiap untuk mewawancarai Bobby di lobi balai kota.
Bukan hanya tentang kegiatannya bersama Wali Kota Airin, jurnalis Tangsel juga hendak menodong Bobby untuk meminta maaf atas pengusiran dua wartawan di Balai Kota Medan dan ketatnya pengawalan Bobby yang menjadi preseden tertutupnya arus informasi.
Di Medan bahkan Bobby sudah tiga kali didemo wartawan.
Baca juga: Pria di Aceh Jaya Tega Cabuli Anak Kandung Berusia 14 Tahun, Lakukan Aksinya di 3 Tempat Berbeda
Para pewarta itu meminta agar Bobby memberikan pengertian kepada bawahannya untuk mengerti tugas jurnalis yang dilindungi Undang-Undang.
Kendati diberi kesempatan, Bobby ogah meminta maaf.
"Ada permintaan maaf mungkin dari Pak Wali?" tanya jurnalis di Balai Kota Tangsel.
Bapak dua anak itu malah berbicara tentang Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) dan hal-hal teknis seperti hubungan Humas Pemkot Medan dengan wartawan.
"Kemarin saya sudah sampaikan, yang penting itu kan makna dari pertemuan yang sudah kami lakukan. Itu dari teman-teman jurnalis sudah kami siapkan mobilnya untuk setiap kegiatan, sudah, ruangannya, itu yang kami sampaikan ke Bu Wali."
"Hari ini ada sistem SIPD, nomenklaturnya berubah, teman-teman jurnalis yang selama ini dinaungi oleh Humas, itu Humas kan ruangannya ada di, kalau kami di Balai Kota, itu ada di ruangan lantai satu kantor kota. Hari ini nomenklaturnya berubah, teman jurnalis itu naungannya di Kominfo. Sedangkan kantor Kominfo itu buka di kantor kota, jaraknya jauh," kata Bobby.
Dan setelahnya Bobby bergegas pergi naik mobil mewah berpelat B-1685-QH.
Baca juga: Tinjau Normalisasi Parit, Bobby Nasution Minta Warga Peduli Lingkungan agar Tak Terjadi Banjir
Sejumlah Wartawan Diusir
Sebelumnya diberitakan, sejumlah rekan wartawan diusir saat ingin mewawancarai Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Dilansir Tribun Medan, kejadian ini terjadi di kawasan Balai Kota Medan pada Rabu (14/4/2021) sore.
Diketahui sebelumnya, wartawan yang hendak melakukan peliputan dan wawancara.
Namun belum bertemu, mereka diusir paksa petugas Satpol PP, Polisi hingga Paspampres.
Awak media hendak mewawancarai Bobby Nasution terkait masalah pegawai tata usaha di satu sekolah negeri yang mengaku belum mendapatkan tunjangan penghasilan.
Karena Bobby Nasution berada di kantornya, awak media menunggu di depan pintu masuk Pemko Medan.
Saat itu datang sejumlah Satpol PP berpakaian lengkap.
Mereka menanyakan keperluan awak media menunggu Bobby Nasution.
Awalnya, awak media menjelaskan ingin wawancara.
Waktu wawancara pun hanya beberapa menit saja.
Sebab, setiap berita yang akan naik di media, tentu harus dilengkapi dengan konfirmasi.
"Di luar aja. Jangan di sini," kata Satpol PP bertubuh tegap, Rabu (14/4/2021) sore.
Lantaran diusir, awak media menjelaskan bahwa kedatangan cuma untuk sekadar wawancara saja.
"Kami disuruh Paspampres. Gak etis di sini. Di luar aja," kata Satpol PP itu.
Namun awak media menjelaskan, bahwa menghalang-halangi tugas pers ada hukum pidananya.
Sebab, jurnalis bekerja dilindungi undang-undang.
Mendengar penjelasan itu, Satpol PP tadi pergi.
Tak lama berselang, datang petugas kepolisian.
Polisi yang memegang handy talky itu juga mengusir awak media.
Alasannya tidak ada seorang pun yang boleh menunggu Wali Kota Medan di depan pintu masuk.
Karena tak ingin ribut, awak media kembali menjelaskan bahwa kehadiran di Balai Kota cuma sekadar ingin wawancara.
"Kan udah dibilang Satpol PP tadi," kata polisi tersebut.
Tak lama berselang, datang pria berkemeja safari yang katanya petugas Paspampres.
Lelaki itu juga mengusir awak media.
Dia juga memaksa awak media mematikan handphone.
Tidak boleh satu pun orang yang merekam-rekam di areal Balai Kota.
"Dimatiin dulu lah (handphonenya), dimatiin. Biar sama-sama enak. Saya pun orang intelijen," sergah laki-laki berbaju safari tersebut.
Lantaran tak ingin memperpanjang keributan, awak media kemudian meninggalkan lokasi.
Terkait masalah gaji, bukan cuma pegawai TU di sekolah negeri saja yang kabarnya belum dapat.
Honorer di BPPRD Kota Medan juga dikabarkan sudah tiga bulan tidak gajian.
Sejumlah honorer sempat mengeluhkan masalah ini.
Namun belum ada jawaban dari Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution. (*)
Baca berita Bobby Wali Kota Medan lainnya
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Soal Peristiwa Pengusiran Wartawan, Wali Kota Medan Beri Penjelasan Ini dan tribun-medan.com dengan judul Terlalu Over Protektif, Satpol PP, Polisi Hingga Paspampres di Balai Kota Medan Usir Wartawan