Lanjut Sebby, prajurit TNI yang bergabung dengan TPNPB karena kesadaran sendiri.
“Lucky Matuan mantan anggota TNI yang bergabung dengan Tentara pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) bertugas di pos TNI Bulapa Kabupaten Intan Jaya, bahkan dia juga menyerang pos TNI Bulapa,” ujarnya.
Dalam serangan itu, lanjut Sebby, TPNPB berhasil menembak tiga anggota TNI di pos.
Ditanya apakah prajurit TNI yang bergabung dengan TPNPB membawa senjata api, Sebby mengatakan, masih akan melakukan pengecekan.
“Bagian itu belum dilaporkan kepada kami,” kata Sebby.
Sebby mengklaim, ini bukan kali pertama prajurit TNI bergabung dengan OPM.
“Bukan pertama, dulu-dulu juga ada yang bergabung, tahun 1970an 80an banyak yang bergabung ke TPNPB,” ungkapnya.
Baca juga: Kondisi Warga Selepas Serangan KKB Papua, Hanya Bisa Makan Mi Instan hingga Warung Tak Berani Buka
Ia menuturkan, termasuk deklarator 1 Juli 1971 Seth Jafet Rumkorem mantan anggota Kostrad.
Menurut Sebby, ada beberapa pihak yang mendukung OPM, termasuk ada oknum polisi yang menjual amunisi pada kelompoknya.
Pada kesempatan yang sama, Sebby kembali menegaskan, agar pasukan keamanan Indonesia TNI dan Polri jangan melibatkan warga sipil sebagai mata-mata.
Ia juga mengancam akan menyerang siapa saja yang menurut mereka menjadi mata-mata TNI-Polri.
“Saya ingatkan lagi kepada aparat TNI-Polri jangan menggunakan tenaga masyarakat sipil dan masyarakat pendatang untuk memata-matai kami masyakat Papua dengan berbagai alasan seperti Pendeta di gereja, guru di sekolah, mantri maupun dokter, tukang bangunan, ojek, jual pakaian dll.”(*)
Berita terkait Terkini Daerah lainnya
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Pratu Lukius Gabung KKB, Brigjen Suswatyo Tak Segan Tindak Tegas: Dia Sudah Masuk Kelompok Ekstrimis