Reflek yang dilakukan Satria Tama mengethaui tendangan chips yang dilakukan Wander Luiz membuatnya secara spontan mengangkat kedua tangannya seperti hendak menghalau tendangan.
Reflek Satria Tama sebenarnya tidak mengenai bola.
Bola Tendangan Wander Luiz tepat berada d iatas jangkauan tangan Satria Tama.
Namun wasit menganggap apa yang dilakukan oleh Satria Tama adalah pelanggaran dengan sengaja ingin menghalau bola yang mengarah ke gawangnya.
Walaupun sebenarnya tendangan Wander Luiz masih menyamping ke gawang Persebaya Surabaya.
Skuat Aji Santoso tak mau kalah telak dari Pangeran Biru.
Pada babak kedua, Persebaya Surabaya yang bermain dengan 10 pemain menambah amunisi serangan dengan memasukan Supriadi.
Momentum Bajul Ijo untuk dapat mencetak gol muncul, ketika Wander Luiz diganjar kartu merah oleh wasit Agus Fauzan.
Wander Luiz terlibat insiden dengan pemain Persebaya Surabaya dan terlihat mendorong wajah pemain Bajul Ijo tersebut.
Kartu merah Wander Luiz membuat laga klasik menjadi berimbang dengan sama-sama bermain dengan 10 pemain.
Skuat muda Bajul Ijo akhirnya berhasil memperkecil ketertinggalan setelah bek muda mereka, Arif Satria berhasil catatkan gol pertama untuk Persebaya.
Arif Satria berhasil berdiri bebas tepat di depan bek Maung Bandung Nick Kuipers dan berhasil menyambut umpan crossing tendangan bebas dari Alwi Slamat.
Dengan tenang ia berhasil mengarahkan sundulannya tepat ke pojok kiri gawang Teja Paku Alam.
Gol pertama Bajul Ijo tersebut berhasil menaikan moril bermain tim asuhan pelatih Aji Santoso tersebut.
Persebaya Surabaya berhasil ambil alih jalannya pertandingan pada akhir babak kedua.