Atta pun menyoroti tas-tas bermerek Hermes milik Maharani yang berbahan dari kulit buaya.
"Kalau di sana impian pria, ini impian wanita," kata Atta.
"Jadi kamu kalau cari Hermes bukan di toko lagi, ini ada di rumahnya sendiri, ya ampun."
"Croco-croco semua lagi."
"Kak Rani memang senang koleksi tas?," tanya Aurel.
"Memang senang koleksi sih," aku Maharani.
"Investasi juga," sahut Ajik Dewa.
"Ajik pusing enggak jik?," tanya Aurel.
"Enggak sih, senang juga ngelihatnya," kata Ajik.
Kemudian, Atta membeberkan bahwa tas-tas berbahan kulit buaya milik Maharani tersebut berharga hingga miliaran rupiah satuannya.
"Kalau yang Croco-croco ini harganya tuh sudah M-M (Miliaran-red)," kata Atta.
Maharani pun mengompori Aurel dan mengajaknya untuk mengoleksi tas yang sama.
"Nanti ya, kamu harus koleksi Croco-croco," ujar Maharani.
"Amin," harap Aurel sungguh-sungguh.
Mendengar keinginan sang istri, Atta justru menuding ke arah dirinya sendiri.