Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi korban serangkaian bencana alam yang terjadi selama beberapa hari terakhir.
Dilansir TribunWow.com, tercatat bencana banjir bandang, banjir lahar dingin, longsor, siklon tropis, serta kapal tenggelam terjadi di provinsi tersebut.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca dengan intensitas hujan ringan hingga lebat akan terjadi di Selasa (6/4/2021) sampai Rabu (7/4/2021).
Baca juga: Update Banjir Bandang di Flores Timur, Evakuasi Terkendala Angin Kencang dan Ketersediaan Alat
Potensi hujan petir diprediksi akan melanda Rote Ndao, seperti yang dikutip dari Pos-Kupang.com.
Kawasan lainnya juga akan terdampak cuaca buruk, yakni Timor Tengah Selatan (TTS), Kota Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sumba Barat, Sumba Tengah, dan Kabupaten Kupang.
Potensi banjir dan tanah longsor juga diperingatkan BMKG.
1. Bibit Siklon Tropis
Dikutip dari Tribunnews.com, penyebab terjadinya cuaca buruk dan bencana alam di NTT adalah bibit siklon tropis 99S di Kepulauan Rote.
Siklon tropis 99S ini diberi nama Seroja oleh Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) jakarta.
"Saat bibit saja sudah menimbulkan bencana, apabila benar-benar menjadi siklon, maka dikhawatirkan akan meningkatkan tingkat risikonya," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Minggu (4/4/2021).
Keberadaan bibit siklon tropis ini menimbulkan cuaca ekstrem berupa hujan sangat lebat, angin kencang, gelombang laut tinggi, hingga bencana hidrometeorologi di sejumlah daerah di NTT.
Diperkirakan keberadaan bibit siklon ini akan bertahan 24 jam.
Baca juga: Nasib Pemotor yang Terjatuh dan Terseret saat Melawan Derasnya Arus Banjir, Videonya Viral
2. Banjir Lahar Dingin Gunung Ile Lewotolok
Dikutip dari Kompas.com, banjir lahar dingin di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT terjadi akibat letusan Gunung Ile Lewotolok, Minggu (4/4/2021).
Akibatnya 19 orang tewas dan 46 warga menghilang, seperti yang dikonfirmasi Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday.