"Di perjalan, persis di simpang lampu merah, tiba-tiba dia lompat dari motor. Terus kabur," sambung Jefri.
Di saat bersamaan, Jefri menerima telepon dari polisi.
Aparat polisi tersebut lantas mengungkapkan terduga pelaku adalah P.
"Karena dia (P alias U) masih terlihat, lalu saya kejar. Kemudian saya tanya sama dia siapa namanya."
"Setelah saya sampaikan ke polisi, petugas minta saya membawa dia (P alias U) ke kantor. Jadi saya bawa, eh ternyata memang dia pelaku yang dicari polisi."
Sementara itu, Kapolrestabes Medan, Kombes Riko Sunarko membenarkan pembunuh Junaidi dalah P.
Riko menjelaskan, seusai membunuh korban, pelaku sempat mengembalikan ponsel Junaidi ke keluarga.
Polisi terpaksa melakukan tindakan tegas karena pelaku mencoba kabur saat ditangkap.
Menurut Riko, pelaku tega membunuh Junaidi karena merasa sakit hati.
Sebelum kejadian, pelaku dan korban sempat terlibat cekcok.
Saat itu, pelaku tengah membenahi angkot korban.
Karena ada kesalahan, korban memukul kepala pelaku.
Hal itulah yang membuat pelaku gelap mata lalu membunuh Junaidi.
Jasad Junaidi dibuang di semak-semak pinggir parit di Jalan Pringgan Dusun 14, Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Seituan.
Setelah membuang jasad korban, pelaku mencoba menjual angkot tersebut.