TRIBUNWOW.COM - Seorang warga di Kelurahan Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur, Wenchy Tokan, menceritakan mengerikannya banjir bandang yang terjadi di Pulau Adonara Flores Timur, wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Minggu (4/4/2021).
Wenchy Tokan mengatakan, banjir bandang disertai longsor tersebut membuat warga panik karena tak sempat menyelamatkan diri.
Wenchy bercerita, awal mulanya hujan turun sangat deras pukul 23.00 WITA.
Baca juga: Banjir Bandang Terjang Flores Timur, 63 Orang Meninggal Dunia dan Baru 23 Jenazah yang Dievakuasi
Baca juga: Update Banjir dan Longsor di Adonara Flores Timur: 44 Warga Tewas, 7 Orang Lainnya Belum Ditemukan
Tak lama berselang, banjir dari perbukitan sekitar Kecamatan Adonara Timur menghantam rumah-rumah yang berada di pesisir sungai.
Wenchy menambahkan, saat itu warga mayoritas masih terlelap tidur.
"Kami semua sangat-sangat panik. Bahkan kami temukan ada mayat ditemukan di laut masih di atas kasur, karena kebanyakan warga sedang tidur," imbuh Wenchy Tokan dilansir dari BBC News Indonesia, Minggu (4/4/2021).
Ia juga memperkirakan, setidaknya 50 rumah permanen mau pun semipermanen hancur dan hanyut ke laut.
"Bangunan semua selesai (hancur) semua. Rumah permanen dan semipermanen, hanyut ke laut," sambungnya.
Tak hanya menyapu rumah, banjir bandang juga membuat dua jembatan beton yang menghubungkan antar desa juga terputus.
"Satu pembangkit listrik juga padam. Karena itulah, warga Kelurahan Waiwerang maupun Desa Waiburak kini dalam kondisi terisolir," tambahnya.
Di wilayah ini, tim Basarnas mencatat tiga orang meninggal, empat orang luka-luka, dan lima dinyatakan hilang.
Puluhan warga yang terdampak, lanjut Wenchy, saat ini mengungsi di sebuah gedung sekolah dan sangat membutuhkan bantuan selimut serta susu untuk balita.
"Untuk sementara ini warga datangkan penanak nasi, masak untuk pengungsi. Besok baru diatur untuk membuat dapur umum,” pungkasnya.
Data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, hingga pukul 18.30 korban jiwa akibat banjir bandang longsor di Kabupaten Flores Timur, NTT setidaknya ada 41 orang.
Sementara korban luka-luka ada sembilan orang dan 27 orang dinyatakan masih hilang.
Baca juga: Nasib Pemotor yang Terjatuh dan Terseret saat Melawan Derasnya Arus Banjir, Videonya Viral